Mohon tunggu...
Salsabila Rizkyhani Panjaitan
Salsabila Rizkyhani Panjaitan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Administrasi Publik UNY 2018

do it.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Komunikasi Krisis yang Tepat Kala Pandemi Covid-19

14 Juni 2020   01:32 Diperbarui: 14 Juni 2020   01:22 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada sekarang ini pandemi Covid-19 sudah menyebar di semua bagian dunia. Wabah ini menjadi momok yang mematikan dan ditakuti karena sampai saat ini vaksinnya belun ditemukan. masuknya Covid-19 di Indonesia menimbulkan sejumlah kegaduhan pada dunia medis. Dimana kurang tanggapnya pemerintah dalam menyikapi masalah Covid-19 yang melanda Indonesia. Selain itu juga kurangnya kepedulian masyarakat terhadapa kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah. 

Para sektor kesehatan tak sedikit memberi himabauan untuk mengisolasi diri guna mencegah penyebaran yang menjadi banyak. Isolasi mandiri ini sangat efektif dalam memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Banyak mulai dari sekolah, universitas ataupun para pekerja yang mulai melakukan Work From Home (WFH). 

Meskipun begitu tak semua masayarakat dapat melakukan isolasi mandiri ditengah pandemi seperti ini. Misalnya saja seperti ojek online, mereka tidak memiliki kemewahan untuk bekerja dari rumah. Jika mereka melakukan pengisolasian mandiri maka mereka juga akan kehilangan mata pencahariannya. 

Akibat yang ditimbulkan dari wabah Covid-19 ini adalah pertumbuhan ekonomi semakin menurun. Hal ini disebabkan ekspor dan impor sangat sedikit. Tak heran juga jika para investor asing mulai berfikir ulang dalam menanam sahamnya. Pada sektor pariwisata, mulai banya penutupan dari penyedia jasa dan barang. Mulai dari penutupan hotel, travel, restoran ataupun tempah jual oleh-oleh. 

Pada saat ini peran komunikasi publik sangat penting. Dimana masyarakat akan membutuhkan informasi yang cukup terkait pandemi Covid-19. Upaya pemberian informasi ini juga harus akurat agar masyarakat paham tentang informasi yang disampaikan oleh pemerintah. 

Pemerintah juga akan dituntut menjadi sumber informasi nasional. Pada masa pandemi seperti ini seharusnya pemerintah menggunakan pola komunikasi krisis. 

Hal ini akan mengubah cara pandang masyarakat dimana negara akan dianggap tanggap dalam menangani masalah pandemi Covid-19. Masyarakay juga harus pandai memilih dan memilah informasi yang didapatkan. Apalagi pada saat ini mulai banyak hoax yang mulai bermunculan di internet. 

Komunikasi krisis yang dilakukan pemerintah harus terorganisir dengan baik karena pola krisis komunikasi menjadi komunikator dalam menyampaikan informasi ke khalayak masyarakat. Urgensi komunikasi yang dapat dilakukan oleh pemerintah secara efektis kala pandemi Covid-19, yaitu:

1. Komunikasi krisis saat pandemi harus jelas

Pada situasi sekarang ini pemerintah harus menyampaikan informasi yang tidak rancu. Dimana akan berpengaruh terhadap kredibiltas pemerintah. Dan apabila informasi yang diberikan oleh pemerintah rancu, hal ini akan menyebabkan masyarakat memiliki keraguan dan tidak akan percaya lagi terhadap pemerintah.

2. Masyarakat belum mampu menyerap informasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun