Mohon tunggu...
Salsabila Nur Laila
Salsabila Nur Laila Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Saya merupakan pelajar SMK Negeri 7 Semarang

Hobi saya adalah menggambar, mendengarkan lagu, menonton film, membaca. Saya memiliki minat besar pada dunia literasi. Membaca buku, artikel, dan karya tulis lainnya menjadi kegiatan yang memperluas wawasan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Evolusi dan Relevansi Desain Grafis dalam Era Digital

28 November 2024   07:45 Diperbarui: 28 November 2024   08:07 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Desain grafis merupakan disiplin yang berkembang dengan cepat seiring dengan teknologi yang berubah dan kebutuhan masa kini yang modern. Di era digital yang sibuk sekarang, desain grafis tidak semata-mata terbatas pada aspek pemasaran dan periklanan tetapi juga berkaitan dengan aspek pendidikan dan hiburan. 

Berbeda dari aspek estetika, desain grafis juga dipahami sebagai kemampuan untuk mengomunikasikan pesan kepada audiens dengan efektif. Elemen visual seperti warna, bentuk, dan tipografi, desain grafis mampu memengaruhi emosi dan perilaku dari target audiens. Artikel ini membahas sejarah, prinsip asas, dan bagaimana desain grafis menjadi cukup kinetik pada era digital.

Permulaan desain grafis dapat dikaitkan dengan awal abad ke-20 ketika teknik cetak pertama kali diperkenalkan untuk membuat poster, iklan, majalah, dan sebagainya. Desain grafis abad tersebut cenderung lebih termasuk ilustrasi dan tipografi yang sederhana. Namun, seiring perjalanan waktu, desain grafis telah mengalami revolusi yang signifikan saat teknologi melibatkan komputer pada abad terakhir. 

Penggunaan komputer telah memungkinkan Adobe Photoshop dan CorelDRAW, yang merupakan perangkat lunak yang merevolusi cara bekerja dengan desainer membuatnya menjadi lebih rumit, interaktif dan bervariasi. Desain grafis melalui internet telah mengubah paradigmanya, bukan produk hampir utama yang dicetak tetapi juga konten yang dipasarkan dalam keadaan digital melalui situs website, media sosial, dan banyak lagi.

Meskipun teknologi terus berubah, prinsip-prinsip dasar dari desain grafis tetap relevan. Kesatuan, keseimbangan, proporsi, kontras, dan keterbacaan adalah beberapa di antaranya. 

Wheeler mendefinisikan kesatuan atau kohesi visual sebagai bagaimana elemen membuat desain bersatu dan terorganisir. Sedangkan keseimbangan simetris dan asimetris membantu menciptakan harmoni visual, proporsi memprioritaskan elemen berdasarkan urgensi, kontras membuat elemen-elemen penting menonjol, dan keterbacaan membuat teks mudah dibaca. Kesemua unsur ini membentuk dasar untuk komposisi visual yang bagus dan membantu audiens menerima pesan secara efektif.

Desain grafis berkonsep digital, dalam era ini, desain grafis beralih ke alat interaktif. Karena industri ini menyelenggarakan kegiatan membuat iklan yang menarik, memperkuat identitas merek, serta menata hubungan emosional dengan konsumen. 

Menurut Park, Eisingerich and Park, logo dan identitas visual penting terhadap strategi branding, bukan hanya memperkuat citra merek tetapi juga mengembangkan ikatan emosional di antara konsumen dan produsen. Desain grafis yang digunakan dengan kreatif dapat merencanakan kesadaran merek, menarik perhatian, serta keterlibatan lebih lanjut dengan produk atau layanan.

Lalu, desain grafis juga memainkan peran penting dalam perkembangan media sosial. Media sosial seperti Instagram, Twitter, dan Facebook bergantung secara substansial pada konten visual untuk menarik perhatian pengguna. Konten visual cenderung lebih viral karena orang sering membagikannya, dan itulah sebabnya pesan yang mencapai audiens jauh lebih luas. 

Desain grafis menjadi cara untuk memperpanjang pengaruh merek dan masyarakat desain dapat meningkatkan kesetiaan konsumen. Desain grafis yang diragukan akan memperkuat identitas merek dan membuat pengguna merasa terhubung dengan identitas tersebut.

Selain itu, dalam era modern, desain grafis mencakup interaktivitas dan pengalaman pengguna. Adanya perkembangnya teknologi seperti augmented reality dan virtual reality, desain grafis yang merupakan elemen visual tidak lagi terbatas pada statis dan bertujuan untuk memberikan pengalaman terbaik dan dinamis yang sepenuhnya imersif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun