Mohon tunggu...
Salsabila khairallah talfah
Salsabila khairallah talfah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kurangnya Minat Baca di Kalangan Remaja di Indonesia

7 Desember 2022   14:22 Diperbarui: 7 Desember 2022   14:41 1033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Membaca adalah jendela dunia, karena dengan membaca manusia dapat mengetahui banyak hal yang tidak diketahuinya. Manusia akan sulit mendapatkan informasi jika tidak bisa membaca. Oleh karena itu, membaca adalah hal yang sangat penting dan sangat berpengaruh akan masa depan dunia.

Namun nyatanya, kemampuan membaca dan minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan. Menurut data statistic dari United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun 2016, dari total 61 negara, Indonesia berada di peringkat 60 dengan tingkat literasi rendah.

Terutama di kalangan remaja. Banyak remaja yang belum sadar tentang pentingnya membaca. Mereka menganggap membaca adalah kegiatan yang membosankan. Seharusnya kalangan remaja menjadi penerus bangsa yang cerdas dan bisa menjunjung tinggi martabat negeri melalui membaca dam menulis. Lalu, bagaimana Indonesia menjadi negara yang bermatabat seperti yang di inginkan para pendahulu kita dan keinginan semua orang jika minat baca saja masih rendah. Padalah bangsa yang terpandang karena memiliki masyrakat yang berkualitas, masyarakat yang berkualitas dapat lahir karena rajin membaca dan menulis.

Ada banyak faktor yang menyebabkan minat baca remaja di Indonesia menjadi sangat rendah. Misalnya, kebiasaan membaca tidak di tanamkan sejak dini, fasilitas Pendidikan yang belum merata dan minimnya sarana pendidikan, dan kurangnya produksi buku di Indonesia.

Selain faktor tersebut masih ada hal lain yang mempengaruhi peristiwa ini, salah satunya yaitu remaja sekarang lebih suka bermain game, entah game online atau offline. Mereka menganggap bermain game adalah kegiatan yang menyenangkan dan tidak membosankan. Hampir semua remaja di Indonesia memiliki akun social media, bahkan memiliki lebih dari dua akun social media. Ini membuktikan bahwa remaja zaman sekarang lebih gemar mengupload ria tentang kehidupan mereka di social media, bahkan hampir setiap remaja menghabiskan waktunya dengan bermain social media sepanjang hari.

Selain memberikan dampak yang baik dari media social, tetapi media social juga memberikan dampak negatif yakni membuat kecanduan dalam menggunakannya. Maka dari itu remaja di zaman sekarang malas untuk membaca bahkan belajar.

Rendahnya minat baca sangat berdampak pada kemampuan berpikir kritis. sehingga kita mudah termakan berita palsu, minimnya pengetahuan dan wawasan serta sulit mengembangkan potensi diri yang mana sangat mempengaruhi kualitas bangsa Indonesia, dan berdampak pada ketinggalan bangsa Indonesia.

Tidak dapat dipungkiri lagi rendahnya minat baca di Indonesia menjadi masalah yang harus di perhatikan. Untuk mengatasi permasalahan itu, kita bisa mulai dari hal sederhana dengan menanamkan kesadaran diri kita bahwa membaca itu penting untuk kita dan untuk para orang tua tanamkanlah minat baca kepada anak anda sedari dini.

Perkembangan internet sebenarnya bisa di gunakan untuk meningkatkan minat baca pada remaja karena sekarang banyak aplikasi yang menyediakan layanan membaca gratis atau mereka bisa mendownload e-book secara gratis di internet.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun