Mohon tunggu...
Nada Salsabila Darin Rismaya
Nada Salsabila Darin Rismaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga (22107030044)

22107030044

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Perceraian Orangtua dan Dampak Emosional pada Anak sebagai Korban

23 Mei 2023   09:21 Diperbarui: 23 Mei 2023   09:42 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Perceraian orang tua adalah situasi yang sulit dan kompleks, terutama bagi anak-anak yang terlibat di dalamnya. Anak-anak yang mengalami perceraian orang tua mereka sering kali menjadi korban dari situasi tersebut. Artikel ini akan membahas dampak emosional yang dapat dialami oleh anak-anak sebagai korban perceraian orang tua mereka. Memahami dampak ini penting agar kita dapat memberikan dukungan dan perhatian yang sesuai kepada anak-anak yang terlibat dalam proses perceraian.

Trauma dan Stres Emosional

Perceraian orang tua merupakan perubahan besar dalam kehidupan anak-anak yang dapat menyebabkan trauma dan stres emosional. Anak-anak mungkin mengalami perasaan kehilangan, kebingungan, dan cemas tentang masa depan mereka. Perubahan dalam dinamika keluarga, seperti pemisahan fisik dan perubahan tata cara hidup, dapat memicu stres yang berkepanjangan pada anak-anak.

Perasaan Bersalah dan Pemisahan Identitas

Anak-anak yang menjadi korban perceraian sering kali merasa bersalah atas perpecahan orang tua mereka. Mereka mungkin menganggap diri mereka sebagai penyebab perceraian tersebut, meskipun pada kenyataannya itu adalah keputusan orang dewasa. Selain itu, anak-anak juga mungkin mengalami pemisahan identitas, merasa terbagi antara kedua orang tua dan kesulitan menemukan tempat mereka dalam situasi baru.

Konflik dan Ketegangan

Perceraian sering kali berdampak pada terjadinya konflik dan ketegangan antara orang tua. Anak-anak menjadi saksi langsung atau tidak langsung terhadap pertengkaran, perdebatan, atau ketidaksepakatan yang mungkin terjadi antara orang tua mereka. Lingkungan yang penuh dengan konflik ini dapat menyebabkan perasaan tidak aman dan tidak stabil bagi anak-anak.

Gangguan Kesejahteraan Emosional dan Kognitif

Perceraian dapat mempengaruhi kesejahteraan emosional dan kognitif anak-anak. Mereka mungkin mengalami penurunan dalam hal prestasi akademik, perubahan mood yang signifikan, kecemasan, depresi, atau penarikan diri dari aktivitas sosial. Gangguan ini dapat berdampak negatif pada perkembangan kognitif dan kepercayaan diri anak-anak.

Kesulitan dalam Membentuk Hubungan 

Anak-anak yang menjadi korban perceraian orang tua mungkin mengalami kesulitan dalam membentuk hubungan yang sehat di masa depan. Pengalaman perceraian dapat mempengaruhi cara mereka memahami dan mengelola hubungan, termasuk percaya pada orang lain, komitmen, dan ketakutan akan kegagalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun