Mohon tunggu...
Salsabila Bil Fitriyah
Salsabila Bil Fitriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Saya merupakan seorang mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Saya memiliki sedikit minat dalam kegiatan menulis, baik tulisan artikel maupun karya ilmiah lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inspiratif! Wadahi Potensi Usaha Masyarakat di Sektor Budidaya Ikan Lele, Tim KKN UMY 203 Adakan Pelatihan Pembuatan Abon Ikan Lele

25 Juni 2022   07:44 Diperbarui: 25 Juni 2022   07:58 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sleman -- Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu wujud pengabdian masyarakat bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. KKN tematik Umy 2021/2022 dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan. Tim KKN dengan no urut 203 mengadakan pelatihan pembuatan abon ikan lele dalam rangka memberdayakan usaha masyarakat di bidang peternakan ikan lele.

Tim KKN dengan nomor urut 203 mendapatkan tempat pelaksanaan pengabdian di Padukuhan Soromintan, Kalurahan Sendangarum, Kabupaten Sleman. Desa yang terletak di Kalurahan Sendangarum tersebut memiliki potensi besar di bidang usaha peternakan ikan lele.

Dengan memanfaatkan potensi Desa untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di sektor perikanan lele, ketujuh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang tergabung dalam kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) nomor urut 203  merealisasikan sebuah program kerja kelompok berupa pengadaan pelatihan pengolahan abon ikan lele di Padukuhan Soromintan, yang bertujuan untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa tersebut.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program kami untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Soromintan dengan memanfaatkan potensi di sektor perikanan khususnya budidaya ikan lele. Dalam pelatihan ini kami bekerjasama dengan Karyadimeja Aboni selaku UMKM yang berpengalaman dalam mengolah abon lele untuk menjadi mentor latihan. jelas Satria Iman Prasetyo selaku ketua kelompok KKN 203, pada Minggu (06/02/2022).

proses praktik pembuatan abon ikan lele bersama mentor. foto : Bila
proses praktik pembuatan abon ikan lele bersama mentor. foto : Bila

Pelatihan abon lele ini tentunya melibatkan sejumlah organisasi kemasyarakatan di desa tersebut seperti Kelompok Ikan Lele, Kelompok Wanita Tani, PKK dan Karang Taruna.

Kelompok dengan Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Ir. Aris Widyo Nugroho, MT,Ph.D menambahkan bahwa pelatihan ini sekaligus menjawab permasalahan yang dihadapi kelompok ikan lele di Desa Soromintan terkait dengan mundurnya jadwal panen yang mempengaruhi harga jual.

Seperti telah diketahui sebelumnya bahwa  waktu panen ikan lele biasanya terjadi paling cepat sebanyak satu setengah bulan sekali atau sebanyak delapan kali dalam setahun. Sedangkan jika terjadi kemunduran jadwal panen, para pembudidaya hanya akan mendapatkan panen sebanyak empat sampai lima kali dalam setahun. Diketahui juga bahwa  mundurnya jadwal panen ikan lele juga menyebabkan  ukuran lele menjadi lebih besar dari ukuran biasanya. Tentunya  hal ini menyulitkan para pembudidaya ikan lele dalam melakukan pemasaran dan penjualan. Akibatnya para pembudidaya ikan lele menjadi kebingungan karena pengepul ikan langganan yang biasanya mengambil tidak berani mengambil tawaran penjualan.

Saat itu solusi yang dimiliki masyarakat pembudidaya ikan lele di Soromintan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu, dengan menjualnya ke tempat pemancingan dengan harga yang relatif murah. Diketahui juga masyarakat pembudidaya ikan lele di Soromintan mematok harga penjualan sebesar Rp. 18.000 perkilonya. Sedangkan jika terjadi kemunduran jadwal panen harga jual dapat turun drastis hingga 10.000 - 11.000 rupiah perkilonya.

"Kalau sudah besar-besar seperti itu, pengepul nggak mau ambil mbak karena kan mayoritas yang beli di pasar juga para penjual pecel lele, jadi ya kalau besar-besar ikannya yang dagang pecel lele juga kebingungan jualnya karena kan harga jual pecelnya pasti ikutan naik juga toh. Dan biasanya kalo udah besar itu solusi satu-satunya ya kita jual ke pemancingan dengan harga murah." Jelas Sarjito selaku salah satu pembudidaya ikan lele di Soromintan, pada Kamis (01/01/2022)

Tidak hanya itu, ketujuh mahasiswa yang tergabung dalam kegiatan program kuliah kerja nyata (KKN) dengan nomer urut 203 ini juga memfasilitasi seluruh alat yang diperlukan dalam proses pelatihan pembuatan abon lele tersebut.

"Alhamdulillah seluruh uang program yang diberikan pihak kampus, sepenuhnya kami dedikasikan untuk seluruh program kerja yang kami susun dengan tujuan utama untuk membantu meningkatkan pemberdayaan masyarakat, termasuk seluruh alat pelatihan seperti mesin spinner, kompor gas, wajan dan lain sebagainya. Seluruh alat tersebut juga kami berikan kepada masyarakat sebagai inventaris desa. Selain itu kami berharap alat tersebut juga dapat digunakan dengan baik dan dapat menjadi sarana untuk membuka usaha baru masyarakat Soromintan" jelas Wahyu Danisworo selaku anggota KKN UMY 203,  pada Minggu (06/02/2022).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun