Kamis, 13 Januari 2022, Kelurahan Pilangbango terendam banjir kembali. Tidak sedikit yang tau bahwa sungai yang melintasi Kelurahan Pilangbango dan sekitarnya, kecamatan Kartoharjo merupakan daerah yang kerap terjadi banjir. Curah hujan yang tinggi dari sore hingga menjelam malam tersebut mengakibatkan debit air sungai disana mengalami kenaikan bahkan menyebabkan banjir hingga airnya memasuki rumah warga. Namun, banjir tersebut surut dengan cepat yaitu dengan durasi tidak lebih dari 2 jam.
Banjir yang terjadi pada awal tahun ini mengakibatkan tanggul disekitar sungai jebol. Akibat dari tanggul yang jebol, pengguna jalan disekitar sana tidak melewati jalan di Pilangbango sehingga harus melewati jalan yang memutar. Tanggul yang jebol disebabkan karena banyaknya pasir yang telah mengendap dan sampah bambu yang hanyut terbawa sungai.Â
Sampah bambu tersebut berasal dari bambu-bambu yang telah tumbuh disekitar sungai dan hanyut terbawa arus saat curah hujan tinggi. Sampah bambu tidak sepenuhnya hanyut terbawa arus, tetapi banyak dari bambu-bambu tersebut yang menyangkut di sekitar tanggul dan menyebabkan tersumbatnya aliran air hingga jebolnya tanggul.
Hingga akhirnya pada hari ini, tanggal 17 Januari 2022, BPBD Kota Madiun mengerahkan tim nya untuk mengambil bambu-bambu yang menyumbat sungai di sekitar Pilangbango tersebut. BPBD Kota Madiun mengangkut bambu tersebut menggunakan exavator dan truk pengangkut.Â
Hal tersebut diharapkan kedepannya jika terdapat curah hujan yang tinggi dengan durasi yang lama, sungai di sekitar sana bisa menampung lebih banyak air. Sebenarnya pembersihan sampah di sekitar sungai tersebut tidak hanya sekali itu dilakukan bahkan bisa dibilang sudah sering. Namun munkin karena sudah banyaknya pohon bambu yang tumbuh disekitar sungailah dan kurangnya kesadaran masyarakat karena masih ada yang membuang sampah sembanrangan di sungai menyebabkan daerah tersebut sering mengalami kebanjiran.