Mohon tunggu...
Salsabila Umniati Sudaryono
Salsabila Umniati Sudaryono Mohon Tunggu... Lainnya - alsa

The Future belongs to those who believe in the beauty of their dreams - Eleanor Roosevelt

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Strategi Optimalisasi pada Sektor Pertanian Guna Pertumbuhan dan Pembangunan Perekonomian Indonesia

14 Januari 2021   12:20 Diperbarui: 14 Januari 2021   12:28 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: tribunnews.com

Apalagi sektor pertanian memiliki potensi yang besar untuk terus tumbuh jika dilihat dari besarnya permintaan dari dalam negeri maupun dari luar ngeri. Maka dari itu, untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian yang lebih maju, mandiri, dan modern dibutuhkan modernisasi pertanian yang mengubah kegiatan usaha pertanian dari sistem tradisional menuju pertanian yang modern.

Modernisasi dalam sektor pertanian ini melingkupi aspek pasca panen seperti sistem panen, pengolahan hasil dan pembuatan kemasan modern dan aman, serta menyempurnakan kebijakan pemerintah dengan meningkatkan fasilitas bantuan alat mesin pertanian (alsintan) bagi kegiatan usaha pertanian. Menteri Pertanian telah memastikan untuk meningkatkan kinerja pertanian pada tahun 2021, dengan menyiapkan sebanyak 34 ribu alsintan dan tentunya diperlukan pendampingan dan pengawalan dalam pemanfaatannya agar bantuan alsintan tepat sasaran, dan tujuan. Jika pemanfaatan alsintan dapat optimal, diharapkan akan mampu mendorong atau meningkatkan produktivitas sektor pertanian.

Modernisasi pertanian dapat dilihat pada penggunaan metode budidaya yang lebih baik dan efektif, penerapan alat mesin pertanian dengan teknologi yang tepat penggunaannya mulai dari  pengolahan lahan, pemanenan dan penanganan pasca panen, penggunaan benih unggul, pemupukan yang berkualitas, penggunaan SDM pertanian yang lebih berkualitas, serta efisiensi penggunaan sumberdaya alam terutama air irigasi, sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga. Dengan adanya modernisasi ini diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang luas dan menarik anak-anak muda untuk bekerja di sektor pertanian serta mampu menjadi salah satu kunci sukses untuk menangkal dampak buruk globalisasi nantinya.

Ketiga, meskipun dengan adanya pandemic Covid-19 tidak berdampak besar terhadap jalannya sektor pertanian namun tetap saja kondisi saat ini turut dirasakan oleh para petani diberbagai daerah, salah satunya sulitnya untuk menjual hasil panen. Para petani mengaku kesulitan menjual hasil panen mereka selama pembatasan aktivitas masyarakat di luar rumah.

Beberapa hasil panen yang sulit dijual diantaranya tomat dan cabai. Petani bahkan tidak bisa leluasa mendistribusikannya ke pasar, karena keterbatasan jam operasional yang diberlakukan di pasar padahal jika tidak segera dijual, sayuran cepat membusuk karena sayuran lebih lama tersimpan di gudang.

Alih-alih hasil panen melimpah, beberapa waktu lalu harga tomat pernah anjlok hingga Rp 800 per kg, sehingga para petani membiarkan tanamannya membusuk.  Sementara untuk biaya pekerja sehari, petani harus mengeluarkan ongkos Rp 100.000 per orang dan tidak sebanding dengan harga jual ke pasar.

Dengan begitu para petani berharap wabah Covid-19 segera berakhir agar roda perekonomian, khususnya pertanian bisa kembali stabil. Soalnya, tak sedikit petani tradisional menanggung kerugian cukup besar, sehingga ada yang terpaksa berhenti menanam sambil menunggu kondisi normal.

Sektor pertanian merupakan penyumbang devisa bagi perekonomian Indonesia. Maka dari itu, penting bagi kita semua untuk dapat lebih memperhatikan sektor pertanian apalagi di kondisi pandemic Covid-19 saat ini. Dengan produktivitas sektor pertanian yang optimal akan membawa Indonesia dalam kondisi ketahanan pangan yang menjamin untuk masyarakat dalam negeri. Jika untuk menghidupi kebutuhan pangan masyarakat telah terpenuhi, pertanian tidak perlu lagi melakukan impor dari negara lain kemudian dapat melakukan ekspor ke nagara-negara lain sehingga dapat menjadi pemasukan bagi perekonomian Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun