Mohon tunggu...
Salsa Putri Irayani
Salsa Putri Irayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

salah seorang mahasiswa jurusan kesehatan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menekan Angka Stunting dengan Pemberian Penghargaan Terhadap Inovasi-Inovasi di Indonesia

14 Mei 2022   20:43 Diperbarui: 14 Mei 2022   20:56 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Stunting masih menjadi masalah kesehatan yang cukup tinggi prevalensi angka kejadiannya di Indonesia. Hal ini menjadi permasalahan yang dianggap penting oleh pemerintah dimana pihak pemerintah sendiri menargetkan sebuah anggaran di tahun 2024 untuk menekan masalah stunting bisa dibawah 20 persen menurut KEMENKES pengertian Stunting sendiri adalah suatu kondisi dimana anak mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya, sebagai akibat dari masalah gizi kronis yaitu kekurangan asupan gizi dalam waktu yang lama. Permasalahan stunting ini ternyata tidak terjadi di daerah-daerah saja ternyata kasus stunting ini masih sering terjadi di kota-kota besar.

Persoalan stunting ini dianggap cukup sulit untuk diatasi karena kurangnya pemahaman masyarakat mengenai kecukupan asupan gizi yang diberikan selain itu juga pola asuh orang tua yang salah dinilai sangat berdampak penting dalam kejadian stunting sendiri dimana pola asuh orang tua yang salah yang diperoleh dari generasi sebelumnya. Masih banyak orang tua yang beranggapan ketika memberi makan kepada anak hanya sekedar untuk mengisi perut samapai kenyang saja tanpa memikirkan kecukupan gizi seperti protein, karbohidrat lemak, vitamin dan mineral yang harus seimbang.

Pencegahan mengenai stunting ini sendiri di prioritaskan oleh pemerintah dimana pada saat masa pandemic covid 19 saja anggaran mengenai stunting masih tinggi karena setiap kelahiran bayi yang stunting dinilai dapat menurunkan kualitas penerus bangsa sehingga pemerintah tidak merevisi anggaran untuk stunting di era wabah covid 19 ini.  Untuk mempercepat pencegahan stunting sendiri diperlukan intervensi yang spesifik dan juga sensitive secara berkelakala dimana penyelenggaraan intirvensi ini menyangkut banyak sektor dan kelompok prioritas yang dianggap menjadi kunci untuk mencapai keberhasilan perbaikan gizi, pertumbuhan dan perkembangan anak, dalam pecegahan stunting itu sendiri.

Dicapainya penghargaan kepada 12 inovasi-inovasi untuk pencegahan stunting yang berasal dari berbagai wilayah di indonesia yang diberikan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes), dan The Habibie Institute For Public Policy and Governance (HIPPG). Hasto Wardoyo selaku kepala BKKBN memiliki harapan besar dimana inovasi yang dihasilkan tersebut dapat membantu dalam penekanan penurunana angka stunting di Indonesia selain itu juga mampu membawa perubahan dalam perbaikan gizi terlebih lagi inovasi tersebut terbukti dalam menurunkan angka kejadian stunting di daerah masing-masing.

Adapun penghargaan tersebut tebagi atas 2 kategori yang pertama Penghargaan Kategori Edukasi - Penggunaan Teknologi Informasi yang dibagi lagi menjadi beberapa kategori yaitu Kategori Edukasi Masyarakat, Kategori Kolaborasi Lintas Sektor, dan Kategori Penggunaan Teknologi Informasi. Untuk kategori kedua Penghargaan Kategori Pemberdayaan - Pangan Lokal yang tebagi lagi menjadi beberapa kategori yaitu Kategori Pemberdayaan Masyarakat, Kategori Pengolahan Pangan Lokal, dan Kategori Lainnya.

Dengan dicapainya penghargaan untuk mengapresiasi pencetus inovasi untuk mencegah kejadian stunting di Indonesia dapat sejalan dengan angka penurunan kejadian stunting pula di negeri ini dan juga sebagai pemicu untuk terciptanya inovasi-inovasi baru yang dicipitakan untuk mencegah dan menurunkan angka kejadian stunting di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun