Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah menghela dunia masuki pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran masuki dunia

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sepi di Tengah Pesona Pantai Telindale, Butuh Nyawa Baru

1 Agustus 2025   04:49 Diperbarui: 1 Agustus 2025   04:49 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input gambar: video.tribunnews.com

SEPI DI TENGAH PESONA PANTAI TELINDALE, BUTUH NYAWA BARU

*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao

Input gambar: rotendaokab.go.id
Input gambar: rotendaokab.go.id
Di sudut selatan Kabupaten Rote Ndao, terbentang pantai Telindale sebagai sebuah kawasan wisata alami yang cukup menawan. Hamparan pasir putih yang lembut, debur ombak yang tenang, serta batuan karang alami yang berjejer di tepian pantai begitu artistik membuat pantai Telindale tampak seperti potongan surga yang jatuh ke bumi. Pemandangannya memanjakan mata, suasananya menenangkan jiwa.

Input gambar: dokpri
Input gambar: dokpri
Namun, keindahan itu justru menghadirkan kontras yang menyentuh: sunyi. Tempat yang seharusnya dipenuhi tawa dan langkah para pengunjung justru lebih sering dibiarkan sendiri, sepi tanpa banyak pengunjung. Keheningan yang terus menyelimuti pantai Telindale akhir-akhir ini memunculkan pertanyaan reflektif: mengapa tempat seindah ini tak ramai dikunjungi? Apa yang membuat patai Telindale hanya dipandang, tapi belum benar-benar dihidupi?

Input gambar: dokpri
Input gambar: dokpri
Pantai Telindale sebenarnya menyimpan potensi alam yang luar biasa. Selain bentang pasirnya yang luas dan deburan ombak yang bersahabat, kawasan ini dihiasi deretan kafe sederhana yang dibangun dari papan dan beratap daun, memberikan nuansa tropis yang khas. Di sekitarnya, tumbuh pepohonan berduri yang ditata secara alami namun eksotik, menambah daya tarik visual yang unik.

Input gambar: dokpri
Input gambar: dokpri
Saat pertama kali kawasan ini ditata, suasana sore hingga malam hari begitu hidup. Banyak pengunjung datang, baik warga lokal maupun wisatawan, untuk menikmati keindahan langit senja yang perlahan berubah gelap, sambil mencicipi sajian menu khas pantai yang disediakan di kafe-kafe tersebut. Pantai Telindale kala itu bukan hanya tempat untuk bersantai, tetapi juga ruang sosial yang hidup, penuh gelak tawa, suara musik, dan aroma makanan yang menggoda.

Input gambar: dokpri
Input gambar: dokpri
Namun, seiring berjalannya waktu, geliat pantai Telindale mulai meredup. Salah satu masalah utamanya adalah suasana yang kian sepi karena minimnya daya tarik tambahan yang mampu mempertahankan minat pengunjung. Keindahan alam yang ada memang memukau, tetapi tanpa inovasi dalam penyajian pengalaman wisata, pesonanya mudah terlupakan. Tidak adanya agenda rutin seperti pertunjukan seni, aktivitas interaktif, atau spot foto kekinian yang menarik perhatian generasi muda membuat pantai Telindale kalah bersaing dengan destinasi lain yang lebih kreatif dalam mengemas daya tariknya. Ketika pengunjung datang hanya untuk sekadar melihat pemandangan tanpa ada sesuatu yang baru untuk dinikmati, maka ketertarikan itu pun cepat menguap. Tanpa pembaruan dan pengembangan yang berkelanjutan, Telindale terjebak dalam keindahannya sendiri, diam, menawan, tapi tak menggugah untuk dikunjungi kembali.

Input gambar: dokpri
Input gambar: dokpri
Pantai Telindale butuh lebih dari sekadar pujian akan keindahannya. Butuh "nyawa baru" agar bisa benar-benar hidup dan berdampak bagi masyarakat sekitar. Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah menciptakan kembali daya tarik yang relevan dengan tren wisata saat ini. Misalnya, menghadirkan spot-spot foto estetik yang ramah media sosial, menyelenggarakan event mingguan seperti pasar kuliner lokal, pertunjukan musik, atau pameran seni dari seniman muda Rote. Ruang interaksi seperti taman tematik atau area bermain keluarga juga bisa menambah nilai kunjung.

Input gambar: dokpri
Input gambar: dokpri
Di sisi lain, penting pula melibatkan pemuda dan warga lokal dalam pengelolaan serta promosi kawasan ini melalui pelatihan sadar wisata, keterampilan hospitality, hingga digital marketing. Pemerintah daerah dan pihak swasta diharapkan turut mendukung lewat infrastruktur yang memadai, jaringan internet yang stabil, dan fasilitas umum yang bersih dan aman. Jika semua pihak bersinergi, bukan mustahil pantai Telindale berubah dari tempat sunyi menjadi destinasi unggulan yang menggugah rasa ingin tahu, membangkitkan ekonomi lokal, dan menghadirkan pengalaman yang berkesan bagi setiap pengunjung. Telindale perlu hidup, bukan hanya indah dipandang, tapi juga bermakna dan dinamis sebagai salah satu bagian dari denyut pariwisata Rote Ndao.

Input gambar: dokpri
Input gambar: dokpri
Menyalakan asa untuk menghidupkan kembali pantai Telindale bukanlah perkara instan, namun sangat mungkin diwujudkan jika ada kemauan dan kolaborasi nyata dari berbagai pihak. Keindahan alam yang sudah dimiliki adalah modal utama, tinggal bagaimana mengemasnya menjadi pengalaman wisata yang menyentuh hati dan menarik minat. Dengan sentuhan kreativitas, keterlibatan komunitas lokal, dan dukungan kebijakan yang tepat, pantai Telindale bisa kembali bersinar sebagai destinasi favorit.

Input gambar: dokpri
Input gambar: dokpri
Harapannya, pantai Telindale tak lagi hanya menjadi lanskap indah yang sepi, tetapi menjelma menjadi ruang hidup yang dinamis, tempat orang datang bukan hanya untuk melihat, tetapi untuk merasakan, berinteraksi, dan meninggalkan kenangan. Kini saatnya kita bergerak bersama, menyatukan langkah untuk memberi nyawa baru bagi pantai Telindale. Keindahannya tak boleh dibiarkan sunyi terlalu lama. Dengan kolaborasi dan kepedulian, pantai Telindale bisa kembali hidup, bukan hanya sebagai destinasi, tapi sebagai kebanggaan bersama.(*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun