KIPRAH GURU PENGGERAK: MERAWAT NYALA KECIL DEMI TERANGNYA MASA DEPAN PENDIDIKAN
*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao
Dari tulisan yang penulis temukan dalam grup Sobat Guru Penggerak Indonesia berisi sebuah pesan curhatan: Untuk Rekan Guru Penggerak, di mana pun Anda berada. Tersirat satu hal yang kuat: semangat Guru Penggerak bukan soal pencapaian pribadi, tetapi tentang keteguhan menjaga nyala perubahan di tengah tantangan. Dalam setiap kisah sahabat seperjuangan, kita diingatkan bahwa gerakan ini hidup karena ketulusan, bukan karena regulasi. Dan selama nyala itu terus ditularkan, harapan untuk masa depan pendidikan akan tetap menyala.
Bagi penulis, tulisan ini lahir bukan dari ruang otoritas, melainkan dari ruang kepedulian. Bukan surat dari atasan kepada bawahan, melainkan pesan hangat dari seorang sahabat seperjalanan yang juga sedang berjalan tertatih dalam arus perubahan pendidikan. Kami berkomitmen mengambil jalan ini dan tidaklah mudah. Tak ada sorak-sorai saat Anda menggugat kebiasaan lama di ruang kelas, tak banyak tepuk tangan ketika Anda berani mengubah pola pikir untuk memanusiakan murid. Tapi percayalah, setiap langkah Anda, sekecil apa pun, telah menjadi nyala yang menuntun arah bagi banyak jiwa.
Di tengah hiruk-pikuk perubahan dunia pendidikan, ada nyala kecil yang terus bertahan dan nyala itu adalah Anda, para Guru Penggerak. Tak selalu terlihat, tak selalu dipuji, tapi kehadiran dan kiprah Anda menjadi penanda bahwa harapan masih hidup. Nyala kecil itulah yang menjaga asa tetap menyala, memberi terang di ruang-ruang kelas, dan menuntun langkah anak-anak menuju masa depan pendidikan yang bermakna.
Sayangnya, dalam perjalanannya, tak sedikit Guru Penggerak yang merasa semangat awalnya mulai terkontaminasi oleh kebijakan yang berganti-ganti, regulasi yang kaku, atau sistem yang kurang menghargai proses. Namun Guru Penggerak yang sejati tahu bahwa misinya melampaui gelar, tunjangan, atau pengakuan birokratis. Ia tahu bahwa yang terpenting adalah tetap menyala meski kecil, karena dari nyala itu, dampak besar akan perlahan tumbuh.
Menjadi Guru Penggerak bukanlah jalan lapang tanpa hambatan. Justru sebaliknya, nyala yang coba dijaga sering kali harus berhadapan dengan angin kencang yang menerpa dari berbagai arah. Mulai dari resistensi rekan sejawat yang belum siap berubah, sistem sekolah yang masih terpaku pada cara lama, hingga kebijakan yang kadang tumpang tindih dan tak berpihak pada semangat awal gerakan ini.
Tak jarang, Guru Penggerak harus berjalan sendiri dalam sunyi, mempertahankan prinsip saat banyak yang memilih diam atau menyerah pada kenyamanan. Lebih berat lagi ketika semangat yang dulu disemai dengan tulus, kini diuji oleh regulasi baru yang seolah meminggirkan peran mereka, menjadikan perjuangan seperti kehilangan makna. Namun justru di situlah kekuatan Guru Penggerak diuji: apakah ia akan padam oleh terpaan angin, atau tetap menyala, meski kecil, namun konsisten. Karena nyala sejati bukan hanya soal terang, tapi soal keberanian untuk tetap hidup di tengah gelap. Dan Guru Penggerak yang memahami makna laku, bukan gelar, tahu bahwa setiap tantangan adalah medan latihan untuk menguatkan nyala itu agar kelak bisa menjadi pelita bagi banyak orang.
Di balik perubahan besar dalam dunia pendidikan, sering kali tersembunyi kisah-kisah sederhana namun penuh makna dari para Guru Penggerak yang memilih untuk tetap menyala, meski dalam keterbatasan. Seorang Guru Penggerak di pelosok desa, misalnya, mungkin tidak memiliki fasilitas canggih atau kurikulum yang ideal, tetapi ia memiliki semangat untuk memahami murid satu per satu, memotivasi mereka dengan kasih, dan menciptakan ruang aman untuk belajar. Ia mungkin hanya mengubah cara mengajar di satu kelas kecil, namun perubahan itu menular dengan muridnya menjadi lebih percaya diri, orang tua mulai ikut terlibat, dan guru lain pun mulai terinspirasi.
Kisah-kisah seperti ini menjadi bukti bahwa inspirasi tidak selalu datang dari panggung besar atau penghargaan megah, melainkan dari ruang-ruang kelas biasa yang dihidupkan oleh guru-guru luar biasa. Maka, teruslah menularkan nyala kecil itu, meski tampak sederhana. Karena setiap tindakan penuh kesadaran yang Anda lakukan hari ini, bisa menjadi titik awal perubahan besar yang akan dirasakan oleh generasi mendatang. Dan di situlah letak kekuatan sejati Guru Penggerak: menjadi suluh yang menyala agar orang lain pun berani menyalakan cahayanya.