KENAIKAN YESUS: SIMBOL KASIH ILAHI YANG MELAMPAUI SEKAT BUDAYA
*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao
Dalam dunia yang kerap terpecah oleh sekat-sekat perbedaan, peristiwa ini tampil sebagai simbol kasih ilahi yang inklusif dan menyatukan. Yesus tidak naik ke surga untuk menjauh dari umat manusia, melainkan untuk menyatakan bahwa kasih dan karya penebusan-Nya bersifat abadi dan berlaku untuk semua orang tanpa memandang latar belakang. Oleh karena itu, kenaikan Kristus tidak hanya penting bagi komunitas Kristen, tetapi juga memiliki pesan mendalam bagi seluruh umat manusia bahwa di tengah keragaman budaya dan bangsa, ada satu kasih yang melampaui segalanya: kasih Allah yang tak terbatas.
Secara teologis, kenaikan Yesus menjadi kelanjutan dari kebangkitan-Nya, menandai kemenangan total atas dosa dan kematian. Dalam peristiwa ini, Yesus tidak hanya meninggalkan dunia, tetapi juga mengambil tempat di sebelah kanan Allah Bapa, sebagai perantara abadi bagi umat manusia. Selain itu, kenaikan Yesus menjadi dasar pengharapan akan kedatangan Roh Kudus, seperti yang dijanjikan-Nya kepada para murid. Dengan demikian, kenaikan Kristus bukanlah akhir dari karya penyelamatan, melainkan tonggak awal bagi kelahiran gereja dan misi Injil ke seluruh dunia.
Memaknai kenaikan Yesus bukan hanya peristiwa spiritual yang bersifat pribadi bagi para pengikut-Nya, melainkan juga simbol kasih Allah yang terbuka dan berlaku bagi seluruh umat manusia. Dengan naik ke surga, Yesus menunjukkan bahwa karya penebusan-Nya tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, serta tidak terikat pada satu bangsa atau budaya tertentu. Ia menjadi Juru Selamat bagi semua orang, tanpa memandang suku, bahasa, atau latar belakang sosial. Kasih-Nya bersifat universal, melampaui sekat-sekat identitas yang sering kali memisahkan manusia. Dalam terang kenaikan-Nya, umat diajak untuk melihat bahwa setiap orang, dari berbagai budaya dan bangsa, berhak menerima kabar keselamatan dan pengharapan yang ditawarkan oleh Kristus.
Kenaikan Yesus membawa dampak besar bagi perkembangan kekristenan tanpa dibatasi sekat-sekat. Perintah Yesus kepada para murid untuk menjadi saksi di Yerusalem, Yudea, Samaria, hingga ke ujung bumi (Kisah Para Rasul 1:8) menegaskan bahwa Injil bukan milik eksklusif suatu kelompok, melainkan pesan keselamatan yang ditujukan bagi seluruh umat manusia. Sejak saat itu, kekristenan tumbuh sebagai gerakan lintas budaya yang menjangkau berbagai bangsa dengan latar belakang yang berbeda. Relevansi kontekstualnya pun sangat nyata di masa kini, ketika masyarakat hidup dalam dunia yang makin majemuk. Kenaikan Yesus mengingatkan bahwa gereja dipanggil untuk terus membangun jembatan antarbudaya, menjadi ruang perjumpaan yang menyatukan keberagaman dalam semangat kasih Kristus yang universal.
Oleh karena itu, peristiwa kenaikan Yesus memberikan panggilan yang jelas bagi gereja dan orang percaya masa kini: menjadi saksi kasih Allah yang melampaui batas-batas budaya. Gereja tidak boleh terjebak dalam eksklusivitas identitas atau tradisi yang kaku, melainkan harus terbuka terhadap keberagaman dan siap hadir di tengah masyarakat yang plural. Dalam konteks dunia global yang terus berubah, umat Kristen dipanggil untuk menjadi agen perdamaian, penerima, dan pembawa kasih yang tidak memandang latar belakang sosial, budaya, atau agama. Kenaikan Kristus mengingatkan bahwa misi gereja adalah melayani semua orang, bukan hanya yang "serupa," melainkan juga yang berbeda, dengan semangat inklusif yang mencerminkan kasih Allah bagi dunia.
Melalui kasih Kristus yang melampaui batas harus menjadi dasar utama bagi misi gereja di zaman ini. Di tengah dunia yang dipenuhi sekat-sekat perbedaan, gereja dipanggil untuk mewujudkan kasih yang nyata, terbuka, dan menjangkau semua orang tanpa diskriminasi. Kenaikan Yesus menjadi pengingat bahwa panggilan ilahi bersifat universal dan inklusif. Oleh karena itu, marilah kita merayakan peristiwa kenaikan Tuhan Yesus dengan memperbaharui komitmen untuk hidup dalam kasih, melayani dalam keberagaman, dan menjadi jembatan bagi perdamaian lintas budaya. Selamat memperingati Hari Kenaikan Tuhan Yesus Kristus bagi seluruh umat Kristen. Semoga damai dan kasih-Nya senantiasa menyertai hidup dan pelayanan kita, serta menginspirasi dunia untuk hidup dalam persaudaraan sejati.(*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI