Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah menghela dunia masuki pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran masuki dunia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Konflik Perkotaan: Keindahan Kota Bertabrakan dengan Kehidupan Hewan yang Berkeliaran

16 April 2025   07:23 Diperbarui: 16 April 2025   07:23 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input gambar: facebooknya Onesimus O. Puling

KONFLIK PERKOTAAN: KEINDAHAN KOTA BERTABRAKAN DENGAN KEHIDUPAN HEWAN YANG BERKELIARAN 

*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao

Input gambar: facebooknya Onesimus O. Puling
Input gambar: facebooknya Onesimus O. Puling
Di dalam kota Ba'a sebagai ibu kota Kabupaten Rote Ndao, gerombolan hewan masih terlihat berkeliaran di fasilitas umum menjadi pemandangan yang lumrah. Hewan-hewan ini dengan bebas menikmati area terbuka, memakan rumput di sekitarnya, bahkan tidur dan membuang kotorannya di pelataran fasilitas umum yang ada. Keberadaan mereka sering kali memicu perdebatan antara upaya menjaga keindahan dan kenyamanan kota dengan realitas kehidupan hewan yang berkeliaran tanpa pengelolaan yang jelas.

Sebagaimana hal ini tampak dalam sebuah postingan di beranda Facebook, seorang sahabat, Onesimus O. Puling, telah membagikan beberapa video dalam beberapa hari terakhir yang menyoroti pemandangan hewan-hewan yang berkeliaran di kota Ba'a. Video-video tersebut memperlihatkan bagaimana hewan ternak bebas berjalan di area perkotaan, memanfaatkan fasilitas umum, dan terkadang mengganggu kebersihan serta estetika kota.

Dalam unggahannya, Onesimus menyisipkan narasi yang mengajak para pemilik hewan untuk lebih bertanggung jawab dengan mengandangkan atau mengikat ternaknya. Melalui unggahan ini, ia berharap dapat membangun kesadaran bersama bahwa keindahan dan ketertiban kota juga bergantung pada kepedulian masyarakat dalam menjaga lingkungannya.

Input gambar: facebooknya Onesimus O. Puling
Input gambar: facebooknya Onesimus O. Puling
Fenomena ini menjadi tantangan dalam menata kota yang bersih, tertib, dan estetis, terutama ketika hewan-hewan yang berkeliaran bebas mengganggu kenyamanan fasilitas umum. Tanpa pengelolaan yang jelas, keberadaan mereka dapat menimbulkan masalah kebersihan, keamanan, serta mengurangi keindahan kota. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran dan tindakan bersama untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih teratur dan harmonis.

Keberadaan hewan-hewan yang berkeliaran di area perkotaan membawa dampak signifikan terhadap estetika dan kebersihan kota. Hewan ternak yang dibiarkan bebas sering kali merusak pemandangan dengan berkeliaran di jalan utama, taman, atau area publik lainnya, menciptakan kesan kota yang kurang terawat. Selain itu, kotoran yang mereka tinggalkan tidak hanya mengotori fasilitas umum tetapi juga menimbulkan bau tidak sedap yang mengganggu kenyamanan masyarakat.

Sampah yang berserakan akibat hewan-hewan yang mencari makan juga semakin memperburuk kondisi kebersihan kota. Jika tidak ditangani dengan baik, fenomena ini dapat menurunkan daya tarik bagi keindahan kota dan berdampak pada kesehatan lingkungan serta kualitas hidup penduduk setempat.

Kurangnya regulasi yang jelas serta penanganan yang efektif menjadi faktor utama yang memperparah masalah hewan berkeliaran di kota. Perlu adanya kebijakan yang tegas terkait pengelolaan ternak di wilayah perkotaan, sehingga pemilik hewan tidak membiarkan ternaknya berkeliaran tanpa pengawasan. Minimnya sanksi atau tindakan dari pihak berwenang juga membuat masalah ini terus berlanjut.

Input gambar: facebooknya Onesimus O. Puling
Input gambar: facebooknya Onesimus O. Puling
Konflik antara keindahan kota dan keberadaan hewan yang berkeliaran membawa dampak signifikan bagi masyarakat dan lingkungan. Dari sisi sosial, ketegangan muncul antara warga yang menginginkan kota yang bersih dan tertata dengan pemilik hewan yang merasa berhak membiarkan ternaknya bebas. Perbedaan kepentingan ini sering kali memicu perdebatan tanpa solusi yang jelas.

Dari segi lingkungan, kotoran hewan yang berserakan mencemari fasilitas umum, menciptakan bau tidak sedap, serta meningkatkan risiko penyebaran penyakit. Selain itu, hewan yang mencari makan di tempat sampah dapat memperburuk masalah kebersihan kota. Jika tidak ada kebijakan yang tepat, konflik ini akan terus berlanjut dan menghambat upaya menciptakan lingkungan perkotaan yang nyaman dan harmonis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun