Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Benarkah Suara Demokrasi sedang Diamputasi?

26 Agustus 2024   04:36 Diperbarui: 27 Agustus 2024   07:05 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Shutterstock via KOMPAS.com

*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao

Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat, yang secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam pengambilan keputusan politik. Prinsip dasar demokrasi meliputi keterwakilan, kesetaraan, dan partisipasi aktif. Salah satu elemen kunci dari demokrasi adalah hak suara rakyat, yang memberikan individu kemampuan untuk memilih wakil mereka dan memengaruhi kebijakan yang memengaruhi kehidupan mereka sehari-hari.

Suara rakyat memastikan bahwa keputusan yang diambil mencerminkan kehendak mayoritas dan memungkinkan masyarakat untuk mengekspresikan preferensi dan kebutuhan mereka. Dengan adanya hak suara, demokrasi berfungsi sebagai mekanisme penyeimbang kekuasaan dan mendorong akuntabilitas pemerintah, memastikan bahwa pemerintah tetap responsif terhadap aspirasi rakyat dan dapat diubah melalui pemilihan umum jika tidak memenuhi harapan tersebut.

Pertanyaan kritisnya: Apakah suara demokrasi benar-benar sedang diamputasi? Dalam konteks ini, "amputasi" merujuk pada berbagai upaya dan kebijakan yang dapat mengurangi atau membatasi efektivitas hak suara rakyat dalam sistem demokrasi. Fenomena ini bisa mencakup tindakan seperti pembatasan hak pemilih, pengaruh negatif dari korupsi, atau manipulasi politik yang mengubah representasi demokratis.

Menilai apakah suara demokrasi sedang diamputasi memerlukan analisis terhadap perubahan dalam kebijakan, praktik politik, dan dampaknya terhadap partisipasi masyarakat. Esai ini bertujuan untuk mengungkapkan sejauh mana tindakan-tindakan tersebut mempengaruhi integritas dan fungsi demokrasi, serta mencari solusi untuk memastikan bahwa hak suara rakyat tetap terjaga dan berfungsi secara efektif.

Dampak terhadap Suara Demokrasi

Dampak terhadap suara demokrasi dapat sangat luas dan beragam, mencakup berbagai aspek yang merugikan integritas sistem demokrasi. Pertama, pengurangan hak suara, di mana kebijakan atau praktik tertentu membatasi akses warga negara untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum.

Contoh konkret dari hal ini termasuk penetapan syarat yang memberatkan pendaftaran pemilih, pengurangan jumlah tempat pemungutan suara, atau pembatasan akses terhadap proses pemilihan bagi kelompok minoritas.

Kedua, manipulasi politik seperti pemetaan ulang daerah pemilihan (redistricting)  atau praktik manipulatif (gerrymandering) sering digunakan untuk pemetaan batas-batas daerah pemilihan demi keuntungan politik tertentu, sehingga mengurangi representasi yang adil bagi semua pemilih.

Ketidakadilan dalam proses pemilihan atau pengaruh luar yang tidak proporsional dapat menggerogoti kepercayaan masyarakat terhadap sistem demokrasi, yang pada gilirannya menurunkan tingkat partisipasi dan keterlibatan politik.

Dampak-dampak ini tidak hanya merusak keadilan dalam proses pemilihan tetapi juga mengancam kualitas pemerintahan dengan mengurangi akuntabilitas dan transparansi, yang pada akhirnya mengarah pada kesenjangan antara kehendak rakyat dan kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun