Mohon tunggu...
Salma Sakhira Zahra
Salma Sakhira Zahra Mohon Tunggu... Freelancer - Lahir di Jakarta, 28 Februari 2002. Alumni TK Putra III (2007/2008), SDSN Bendungan Hilir 05 Pagi (2013/2014), dan SMPN 40 Jakarta (2016/2017). Kini bersekolah di SMAN 35 Jakarta.

Nama : Salma Sakhira Zahra TTL : Jakarta, 28 Februari 2002 Agama : Islam Jenis Kelamin : Perempuan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Normal dan Psikopat (5)

10 Oktober 2020   13:03 Diperbarui: 12 Oktober 2020   19:04 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Faris!" kakak kelas yang tergabung bersamanya dalam komunitas dokter kecil menghampirinya yang jelas-jelas sedang membuat buku lagi. "Apa Kak?" tanya Faris dingin. "Tolong periksa kucing dong!" , "What do you mean?" Faris segera memeriksa kucing yang kecelakaan dan ia obati. Ia bersihkan dulu darah dalam tubuh kucing, obati, dimandikan, dielus, dan kucingnya tidur.

"Sumpah Kucing, tak lucu!" geram Faris.

"Ih... kucingnya lucu!" Faris tambah geram.

Faris kembali menulis buku lagi. Sepanjang menulis, senyumnya tak henti dicurahkan. Satu bab selesai, Faris tak tahan menahan tawanya.

Faris pulang, ia bertemu dengan banyak orang damai. Ia langsung melempar plastisin ke arah para orang damai. Faris, kenapa jadi ajak ribut orang? Faris, berlanjut dengan melihat orang sedang membaca dan menulis buku. Pria itu meneriakkan kata-kata yang mampu membuat orang takut apalagi dengan pisau dan apapun yang bercampur darah.

"Nana, nananana!!" Faris membawa coklat leleh campur cat merah andalannya untuk menakuti orang.

Faris bertemu dengan dua sampai tiga kucing yang mengeong ceria. Ia menipu mereka dengan melempar plastisin berbentuk ikan berukuran besar. Alhasil, ketiga kucing itu mengeong sedih. Faris tertawa puas dan berlari pulang ke rumah.

"Pisau... ehm!" , "Darah!" , "Benda!" , "Kamu!" Faris terus berkata sambil menulis di kertas. Ia ingin sekali bisa mendapat banyak spidol merah dan menghabisinya dalam kertas putih.

BERSAMBUNG

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun