SEMARANG -- Sejumlah mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang menyambangi SMP Cinde Semarang yang berlokasi di Jalan Cinde Barat, Jomblang, Kecamatan Candisari, Semarang pada hari Senin, 18 Oktober 2021. Hal ini guna memberikan edukasi mengenai Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) kepada siswa kelas VII A.
Pertama, siswa diberikan pre-test untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal mereka sebelum diberikan materi. Ternyata pendidikan mengenai Napza masih jarang mereka dapatkan terbukti dari hasil pre-test yang telah dilakukan. Lalu setelah pemberian materi yang dilakukan sekitar 25 menit dengan sesi tanya jawab, lalu dilakukannya lagi test yaitu post-test untuk mengetahui kemajuan yang telah didapatkan oleh para siswa. Hasilnya ternyata terdapat kemajuan pengetahuan oleh banyak siswa tersebut.
Antusiasme yang diberikan mereka dalam menangkap informasi para siswa sayangnya masih kurang dikarenakan mereka masih dalam masa peralihan dari Sekolah dasar. Namun mereka dapat menjawab pertanyaan yang diberikan serta dapat memberi kesimpulan dari materi yang telah diberikan. Terdapat pula games mengenai mitos dan fakta seputar Napza yang sering beredar di masyarakat untuk memperdalam pengetahuan mereka terhadap Napza.
Edukasi mengenai napza ini diberikan mengingat urgenitas pengguna narkoba di kalangan masyarakat masih relatif tinggi. Bahkan menurut BNN (Badan Narkotika Nasional) per 2020 lalu terdapat 833 kasus penanganan narkoba dalam setahun. Tentu angka ini perlu menjadi perhatian kita semua.
Edukasi sejak dini kepada siswa SMP ini diharapkan dapat menanamkan pemikiran bahwa narkoba adalah zat yang sangat berbahaya apabila dikonsumsi dalam tubuh. Sedikit banyaknya tetaplah berbahaya, karena sejatinya ia adalah obat yang penggunaannya perlu resep dari dokter. Hal ini juga agar mereka dapat memilah mana pergaulan yang baik agar mereka tidak terjerumus dalam lingkaran gelap narkoba. Sehingga harapannya generasi Indonesia selanjutnya bisa bebas dari bahaya narkoba.*