Mohon tunggu...
Salma Rabbaniyah
Salma Rabbaniyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

lagi belajar Psikologi tapi belum bisa baca pikiran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cegah Hama Tikus, Mahasiswa UNS Manfaatkan Rumah Burung Hantu

3 September 2021   18:15 Diperbarui: 3 September 2021   18:19 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemasangan Rumah Burung Hantu di Desa Purworejo dengan Bantuan Mahasiswa KKN UNS (30/8) - Dokpri

Mahasiswa KKN UNS Kelompok 330 memanfaatkan rumah burung hantu untuk mengendalikan hama tikus. Program tersebut ditargetkan untuk petani di Desa Purworejo, Sragen yang mengeluhkan keberadaan tikus yang merusak tanaman mereka. 

Kelompok yang dikoordinatori Wiradrana Wasistha dan beranggotakan sebanyak 8 mahasiswa dari berbagai program studi tersebut berlokasi di Desa Purworejo, Kabupaten Sragen. 

Penduduk Desa Purworejo yang sebagian besar berprofesi menjadi petani mengalami gagal panen dan kerugian yang cukup besar karena serangan hama tikus, hama tikus merupakan permasalahan utama yang sering merugikan para petani. Melalui berbagai riset dan survey dengan para kelompok tani di Desa Purworejo kelompok 330 KKN UNS memutuskan untuk memilih pembuatan rumah burung hantu untuk mengendalikan hama tikus.

"Sebenarnya kita pada awalnya memilih pengembangan UMKM di Desa Purworejo, namun setelah survey warga tidak terlalu merasakan kebutuhan akan hal itu. Warga yang mayoritas petani lebih resah dengan adanya hama tikus yang terkadang membuat mereka gagal panen karena tanaman yang dirusak" ujar Shafrina, salah satu anggota kelompok 330 KKN UNS.

Ia pun mengungkapkan harapan besar dengan adanya rumah burung hantu bisa membantu para petani Desa Purworejo untuk mendapatkan hasil pertanian yang maksimal.

Pemasangan rumah burung hantu ditempatkan di tengah sawah Kelompok Tani Sumber Unggul, kegiatan itu dilakukan sore hari (30/8) karena sinar matahari sudah tidak terlalu terik. Lokasi pemasangan dipilih dekat dengan tempat warga biasa melihat burung hantu dan selain itu juga berada di tengah area salah satu kelompok tani. Pemasangan rumah burung hantu juga di pasang di empat titik lokasi lainnya di Desa Purworejo

"Pembuatan rumah burung hantu itu sebenarnya sudah disarankan dari lama dari pihak kabupaten Sragen, namun karena warga yang sibuk dan biaya yang cukup mahal untuk membuatnya  jadi perlu banyak pertimbangan dari kelompok tani apalagi kita juga tidak terlalu bisa membuat dengan bagus rumahnya" pungkas Sriyanto, selaku ketua gabungan kelompok tani Desa Purworejo.

Sriyanto pun berterimakasih kepada mahasiswa KKN UNS dan berharap warga Desa Purworejo semakin menjaga ekosistem di Desa Purworejo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun