Mohon tunggu...
Sahabat Desa
Sahabat Desa Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

Menulis merupakan karya terbesar dalam hidup dikala kita mampu mengekspresikan kehidupan dalam sebuah karya tulisan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Bangun Aspal dari Dana Desa, Gampong Lhung Tarok Terapkan Sistem Padat Karya Tunai (PKT)

23 Juli 2020   15:00 Diperbarui: 23 Juli 2020   15:07 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendamping desa infrastruktur (PDTI) dan PLD bersama keuchik dan tim PPKG di gampong Lhung Tarok, Blangpidie, Senin (27/06) | Foto Dokpri*

Blangpidie, ABDYA - Pendamping desa infrastruktur (PDTI) wilayah Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) Affan Arafat, S.T melakukan kunjungan meninjau pembangunan aspal latasir (lapis tipis aspal pasir) di gampong Lhung Tarok, Kecamatan Blangpidie, Kamis (23/07/2020).

Kesempatan itu, Affan Arafat ikut didampingi oleh PLD gampong Lhung Tarok Salman, serta turut hadir keuchik dan perangkat gampong setempat.

Dalam kunjungan tersebut, Affan Arafat memaparkan bahwa pembangunan aspal latasir merupakan pekerjaan fisik yang dapat dilakukan dengan menggunakan sistem padat karya tunai desa (PKTD), dimana PKTD itu sendiri menjadi salah satu prioritas penggunaan dana desa di tahun 2020.

Ia menguraikan apa-apa saja prioritas penggunaan dana desa tahun 2020 yang termuat dalam Peraturan Menteri Desa, PDTT Nomor 7 tahun 2020 perubahan kedua atas Peraturan Menteri Desa, PDTT Nomor 11 tahun 2019.

"Permendesa nomor 7 tahun 2020 tersebut memuat prioritas dana desa yang pertama, protokol pencegahan dan penanganan covid-19 di gampong, kedua program padat karya tunai desa (PKTD), dan terakhir yang ketiga adalah penyaluran BLT dana desa untuk masyarakat yang terdampak corona," papar Affan Arafat

Menurut Affan Arafat, sistem padat karya tunai desa bisa menampung tenaga kerja dari masyarakat yaitu kelompok masyarakat kurang mampu, masyarakat pengangguran dan kelompok masyarakat marginal.

"Tenaga kerja harus diambil dari masyarakat yang kondisi ekonominya kurang mampu, kelompok pemuda pengangguran dan kelompok masyarakat marginal," sebutnya

Dikesempatan yang sama, keuchik gampong Lhung Tarok Jasmi Wali, menyampaikan bahwa pihaknya sangat membutuhkan bimbingan, arahan dan dukungan pendamping desa agar pembangunan di gampong Lhung Tarok dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

"Kami minta mohon bimbingan, dukungan dan pendampingan dari bapak pendamping desa, agar pembangunan di gampong lhung tarok bisa terwujud dengan baik, dan selaku keuchik kami bisa memahami aturan supaya nantinya tidak salah melangkah,"ungkap Jasmi Wali

Jasmi Wali juga menambahkan, jika pembangunan aspal latasir ini berhasil terwujud selesai di tahun 2020, maka pihaknya akan membangun aspal lagi volume 350 meter yang tersisa di lokasi dusun lain menggunakan anggaran dana desa tahun depan. Oleh karena itu dirinya berharap kepada pemerintah pusat agar tetap mengucurkan dana desa pada tahun 2021 akan datang. 

"Insyaallah jika aspal di dusun 3 sudah selesai, maka tahun depan kami berharap pada pemerintah pusat dana desa masih tetap bergulir, jadi kita bisa bangun aspal latasir lagi di dusun lain biar adil," tutur Jasmi Wali penuh semangat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun