dalam tidurku setiap malam
mimpinya selalu sama:
mendung di atas samudera abu-abu
di atas perahu tua
aku berdiri menerka mati
terguncang menuju badai
gelisah membaca cuaca
menatap barisan yang bergeletakan;
jiwa-jiwa muda yang tak kunjung bangun dari tidurnya yang khusyuk
tetap tidur meski terguncang
tatap tidur dalam kelaparan
tetap hangat meski diterpa angin
lelap meski terguyur asin air laut
meminumnya meski semakin haus
mereka lebih berani dariku
mereka lebih tenang dariku
pada batu karang perahu terbentur
pada arus berlawanan perahu coba melaju
guntur pada mendung telah menggetarkan bumi
tak ada hirau risau
tak ada gusar
tak bergerak
kecuali
meminum cipratan air laut
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!