Mohon tunggu...
salman imaduddin
salman imaduddin Mohon Tunggu... Sales - Komunitas Ranggon Sastra

Control by eros

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Atma Kala

1 Desember 2021   21:53 Diperbarui: 1 Desember 2021   22:35 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ketika Karto gemetar memandang mata Kulsum
melebur angin melayang pandang
menyentuh pintu takdir
merangkai bunga di kemudian hari
berharap pengabdian pada Sang Esa
kelak mengukir jalannya sendiri
sebagai Khadijah dalam perjuangan
sebagai Aisyah dalam pertempuran

ketika jantung Kulsum tertaut pada sajak-sajak kehidupan Karto yang tegas dan lantang tanpa ampun
angin yang berbeda menyapa dari baka
sedingin hutan sepekat rimba belantara
sejuk, tak mengigil ia menerima

ketika mereka di hadapan sepiring nasi hangat
Karto berkata "De', aku berada di jalan penderitaan panjang."
"Mengapa kamu menerima?"
Kulsum menjawab "Mas, hidup memang penderitaan tinggal kita tentukan kapan kita mau menikmati   nya"
"Mas, penderitaan adalah jalan panjang
pilih satu saja dunia atau alam baka"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun