Mohon tunggu...
salman imaduddin
salman imaduddin Mohon Tunggu... Sales - Komunitas Ranggon Sastra

Control by eros

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kupu-kupu Kota

8 Juni 2021   18:39 Diperbarui: 8 Juni 2021   18:43 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kupu-kupu hitam terbang naik turun
di antara bangunan kota,
ku lihat ia ...
sepertinya ia tua;
nafasnya ngap-ngapan

ia kehilangan pohon, apalagi bunga. ia hinggap di plafon. di besi besi bangunan belum rampung. ia terbang dan lelah
sesekali tertipu bunga plastik sesekali tidur, istirahat di lumut pekat

ia batuk disapu debu kendaraan ngebut di panjang jalan di pinggir pohon

ia bertahan dari cuaca hijau subur menuju panas yang polusi asap kendaraan

ia dulunya jingga kekuning-kuningan kini seluruh tubuhnya menghitam
kakinya hitam. sayapnya hitam. bulunya hitam. bola matanya hitam. sorot matanya gelap. prasaan hatinya juga menghitam

ia merasa sial mampu bertahan. ia merasa teman, saudara dan keluarganya yang mati telah diselamatkan.
ia bingung dan lemah
entah kenapa ia tak mati-mati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun