aku melihat jejak-jejak yang kau buang di muka rumahku
jejak-jejak itu menjelma percikan
pohon-pohon yang kita tanam di halamanku menjadi bara api yang membakar cintamu
kini ketika kau lewat di jalan depan halaman matamu dan hatimu sekalipun enggan menengok Â
kau tau? Aku juga tak menengok
lebih gila, aku terkurung. sebab bara api tak kunjung padam
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!