Mohon tunggu...
salman imaduddin
salman imaduddin Mohon Tunggu... Sales - Komunitas Ranggon Sastra

Control by eros

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Setulus Air

19 Maret 2020   09:16 Diperbarui: 19 Maret 2020   09:28 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

jika aku pada sungai tempat kau menjalankan perahumu maka berlayarlah ke tempat yang kau tuju. aku tidak akan meninggalkanmu. 

ketika sampai, aku akan menjaga perahumu sampai kau kembali atau pun sampai tak ada yang kembali. 

Perasaan melaju mencarimu namun tak dapat kulihat basah rambutmu. 

sebab yang ku tuju bukan lah yang kau tuju. yang ku tuju 

bukan lah ragamu melainkan pemberhentian segalanya. tempat ikan berenang, debu jiwa dihanyutkan, karang dibenturkan. dan badai diciptakan. aku akan ke sana. 

bukan kepadamu yang mencari keniscayaan emas dan perak sebagi perhiasan tubuhmu.

bukan kepadamu yang melihat-lihat lalu mengorek-ngorek isi bumimu sendiri. 

ohh sayang, kau pun menggapai-gapai langit cerah. sebab jikalau kelangit aku akan menguap tak nampak. 

kecuali mendung dan pasukannya menyerang. aku menerimanya dengan terbuka. 

namun jika memang kau mau ke langit. Itulah tempat yang memungkinkan kita bersama. 

ragamu basah bersamaku menyatu dalam mendung dan getar halilintar 

lalu kelak kita kian menetes membasahi bumi

kita membuka warna di langit yang seketika cerah selepas hujan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun