Mohon tunggu...
salman imaduddin
salman imaduddin Mohon Tunggu... Sales - Komunitas Ranggon Sastra

Control by eros

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dari 49 sampai Sekarang

22 Januari 2020   17:31 Diperbarui: 22 Januari 2020   17:34 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

rumpun dari darah yang paling merah tertuduh sebagai haramnya ketaatan 

dicari-cari di tikam besi 

ditendang sepatu hitam tanpa permisi 

diserbu senapan 

mencari tuhan di gunung 

menghindari manusia penyerbu tak kenal umur 

dalam malam pekat gonggongan simpang siur 

lalu tertuduh sebagai pengkhianat

dibakar dengan teriakan 

menjelma sobekan hitam 

melayang terbang tinggi dihempas ledakan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun