Mohon tunggu...
salman imaduddin
salman imaduddin Mohon Tunggu... Sales - Komunitas Ranggon Sastra

Control by eros

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ruang Usang

8 Desember 2019   17:27 Diperbarui: 8 Desember 2019   17:32 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di ruang ini aku melihat rindu-rindu yang menggumpal di langit-langit atapnya

terangin-angin oleh bunyi-bunyi retoris yang bertabrakan 

sesekali saling tangkap 

sesekali mengayun tawa 

dari dalam kurasakan begitu luas mecukupi berbagai suhu pikiran dan hangat perasaan 

dari luar orang-orang melihat sebuah bentuk dengan warna warni yang sudah hilang cahayanya 

kasat mata memiliki sejarah memuncak tentang gelombang yang dihadapi 

tentang badai yang pernah ditembus tentang riangnya buah pikir yang mewarnai tiap dindingnya 

kini,  hanya kusam 

warna merahnya pudar menyoklat 

warna hitamnya luntur menjadi abu-abu

warna putihnya penuh bercak kotoran 

baunya sangit

mengangin menempel di kepala para perisau

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun