Oleh Salman Fariz
Bilqees Ara, penduduk asli desa Gundchabotra di kecamatan Handwara, kabupaten Kupwara di Jammu dan Kashmir (J&K), terkenal dengan satu hal yang langka. Apakah hal langka ini?
Bilqees, seorang aktivis kesehatan sosial terakreditasi (ASHA), telah menyumbangkan darahnya sebanyak 28 kali sejak tahun 2012 untuk menyelamatkan nyawa orang lain.
Jutaan orang meninggal akibat kekurangan darah. Itulah sebabnya ada pepatah tentang donor darah. "Sekali donor darah, selalu menjadi penyelamat."
Bilqees merasa bangga dengan apa yang telah dilakukannya.
"Saya merasa istimewa dan bangga menjadi penyelamat banyak pasien di lembah Kashmir," kata Bilqees kepada kantor berita ANI.
"Saya telah melihat orang-orang menangis tak berdaya ketika mencoba untuk mendapatkan darah demi menyelamatkan orang yang mereka cintai, tetapi saya bangga pada diri saya sendiri karena saya telah menyediakan darah untuk mereka juga. Setelah itu saya merasakan kepuasan batin," katanya.
Bilqees yang berusia 38 tahun adalah seorang ibu dari tiga anaknya dan seorang istri dari seorang guru. Ia merasakan ketenangan batin saat mendonorkan darahnya dan ia juga pernah mendonorkan darahnya untuk salah satu anaknya sendiri.
"Saya telah menyumbangkan darah kepada yang membutuhkan termasuk korban kecelakaan, wanita hamil dan pasien lain di hampir setiap rumah sakit di Kashmir Utara. Selain itu, setiap kali saya memiliki kesempatan, saya akan menyumbangkan darah di Rumah Sakit Srinagar," ujar Bilqees kepada situs web surat kabar livemint.com.
Ia sekarang dikenal populer sebagai "Wanita Berdarah Kashmir".