Mohon tunggu...
Gilang Bramanda
Gilang Bramanda Mohon Tunggu... Administrasi - Share your Care

Share your Care

Selanjutnya

Tutup

Money

Tenang Dunia Akhirat dengan Bank Syariah

4 Juni 2017   20:54 Diperbarui: 4 Juni 2017   21:24 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Islam adalah agama yg tegas, jelas dan mencerdaskan, lengkap serta mengatur seluruh hajat hidup umat manusia. Ga ada yg abu-abu dalam Islam. Bank syariah bisa dijadikan sarana syi’ar agama Islam khususnya ekonomi Islam.

Ekonomi Islam ga mengenal riba (bunga), judi (sesuatu yg belum pasti), tipu menipu, dan gharar (beli kucing dalam karung). Ekonomi Islam juga sangat mengedepankan asas kejujuran, keadilan, keridha’an semua pihak (tanpa mengabaikan syari’at), serta tanpa ada paksaan.

Betapa indahnya ekonomi Islam apabila dilihat dari pondasi-pondasi bermuamalat tsb. Bank syariah bisa dijadikan gerbong terdepan dalam memajukan dan membangun ekonomi Islam di Indonesia. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia, Indonesia merupakan pasar yg strategis bagi bank syariah untuk tetap semakin tumbuh.

Bank syariah diharapkan benar-benar menjalankan kegiatan unit bisnisnya dengan memegang teguh sesuai syari’at Islam yg adil. Coba bayangkan apa jadinya jika kegiatan unit bisnis bank syariah mengacu pada pondasi-pondasi ekonomi Islam? Saya yakin, bukan cuma umat muslim, melainkan seluruh masyarakat apapun agamanya tertarik bermuamalat menggunakan syariat Islam.

Apabila sistem ekonomi Islam di Indonesia kedepannya nanti sudah kuat, mengakar baik di pemerintah maupun masyarakatnya, maka kita sudah ga bergantung lagi dengan sistem-sistem ekonomi dan bermuamalat yg cuma menguntungkan sebagian pihak saja atau menguntungkan para pemilik modal besar saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun