Mohon tunggu...
Salman AbdulRosyid
Salman AbdulRosyid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Film, Budaya, Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Film

Budaya Streaming Anime Menjadi Awal Mula Terbentuknya Identitas Wibu

11 Januari 2023   21:53 Diperbarui: 11 Januari 2023   22:33 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Anime merupakan salah satu budaya populer yang sampai saat ini masih banyak digandrungi oleh anak anak hingga dewasa. Anime yaitu serial kartun Jepang yang sudah ada pada tahun 1990an dan mulai populer di Indonesia pada tahun 2013 melalui saluran televisi. Perkembangan teknologi dan informasi membuat munculnya platform platform streaming online yang dapat dengan mudah di akses melalui internet beragam platform tersedia di internet mulai dari platform illegal hingga legal seperti Youtube, Netflix, Amazon Prime, Iflix.

Perkembangan anime di Indonesia semakin meluas hingga memunculkan komunitas pecinta anime yang sering kali mengadakan festival festival cosplay anime di kampus dan mall. Di Indonesia para pecinta Anime sering kali di panggil dengan sebutan wibu (Kurniasih,2021).  Wibu merupakan julukan yang di tujukan untuk seseorang yang sangat menyukai budaya Jepang bahkan terobsesi dengan budaya Jepang walaupun bukan merupakan seorang yang berwarga negaraan Jepang. Begitu senang dengan anime para wibu memepelajari secara mendalam tentang budaya budaya Jepang seperti dalam penggunaan bahasa , koleksi manga, hingga koleksi barang cosplay seperti atribut kostum anime favoritnya yangmana ketika memakainya seolah ia sedang menjadi aktor anime tersebut.

Sering nya menonton anime melalui media televisi atau pun platform streaming menjadi salah satu faktor muncul wibu di Indonesia, kemudahan mengakses dengan biaya yang terjangkau mengakibatkan banyak nya wibu di Indonesia bermunculan . Hal tersebut  berkaitan dengan teori mediatiasasi dimana media memiliki pengaruh terhadap audiens mengalami ketergantungan kepada media, dalam hal ini media yang berperan merupakan platform streaming anime. Seorang menjadi wibu bermula dari menonton anime di televisi dan di platform streaming. 

Seperti yang di jelaskan oleh salah satu penggemar anime bernama Aziz lelaki 22 tahun asal Karanganyar, menjelaskan bahwa awal mula mengenal anime ketika SD (Sekolah Dasar)  dimana sering melihat anime Naruto melalui televisi sebelum mengenal platform streaming anime. Sering nya menonton anime memberikan dampak pada perilaku keseharian nya “ Dulu biasa nya saya kalau main lari larian sama temen pakai gaya lari saya seperti lari anime Naruto yang tangan nya tegak lurus kebelakang, main lompat lompat  dan berlagak memaikan jari seperti  akan mengeluarkan  jurus ” jelas nya. Hingga sekarang Aziz masih mengikuti perkembangan anime dan menikmati tontonan anime melalui platform streaming Netflix.  

Kemudahan mengakses platform streaming menjadikan seseorang mengonsumsi anime secara rutin . Rutinitas menonton anime memberikan informasi lebih tentang budaya Jepang melalui pesan dan simbol hingga memberikan ketertarikan seseorang untuk mencintai budaya tersebut sehingga dengan berjalannya waktu rasa cinta terhadap budaya jepang memberikan dampak pada realita kehidupan keseharian hingga menjadi seorang wibu . 

Ahmad, 22 tahun asal Semanggi Solo seorang pecinta anime juga menjelaskan  bahwa kebiasaan menonton anime membuat nya semakin penasaran akan budaya budaya jepang, melalui anime ia menjadi  hafal istilah istilah  bahasa Jepang seperti  istilah "watashi" berarti aku, "ohaiyo" selamat pagi, "gomenasai" maaf, menyukai musik soundtrack anime  seperti musik dari Yoasobi, dan jenis karakter anime dimana membuat nya tertarik mengunjungi event event cosplay anime di daerahnya. Hal tersebut sangat erat hubunganya dengan teori mediatisasi,dimana menurut Lundby (2009:1) mediatisasi merujuk pada perubahan hubungan sosial masyarakat modern kontemporer , yang di dukung oleh peran media serta komunikasi yang termediasi dalam berbagai transformasi.(dalam Fatmawati,2016).  

Melalui platform streaming   seseorang dapat terpengaruh untuk masuk lebih dalam pada media yang dikonsumsi nya setiap harinya. Berawal dari hanya sebatas menonton anime seseorang dapat lebih jauh mendalami makna budaya melalui pesan dan simbol yang ditampilkan  hingga terbawa ke realitas kehidupan nya sehingga membentuk suatu identitas yang sering kita sebut sebagai wibu.

Referensi :

Fatmawati.(2016). Mediatisasi Perpustakaan dalam Konteks Perubahan Layanan Bercerita Melalui Budaya Visual.

Kurniasih.(2021). Apa itu Wibu? Kenapa Seseorang Dijuluki Wibu.

Akmal.(2020). Lahirnya Anime Sebagai Budaya Populer.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun