kau cambuk sebuah hatikau sobek selembar ceritakau petik seujung pengharapankau gugurkan banyak angan-angan
menetes aliran mata air pada muara yang hampir selesai untuk dibahagiakanmengalir sekencang denyut nadi yang tak menentu.
kita bagaikan cerita yang tak henti diberi naskah-naskah sulit untuk diekspresikan,sekejam alur cerita pendek yang dimainkan seorang pembohong,pembohong yang berpura-pura bahagia,
sang semesta tak kuasa melihatnamun, ia tak berhak membela pada sebuah ceritakita hanya dapat tertunduk dan mengulurkan kedua tangan pada sang semesta, sebatas itu kita dapat melakukan
biarkan kita melayang bagaikan kertas putih yang lepas dari tangan  malaikat kecil, dan ketika didapati manusia dewasa, ditulislah cerita pada selembar kertas putih itu.bersama tulisan-tulisan indah maupun takindahdigabungkan menjadi satu
begitulah alur cerita dunia.