Mohon tunggu...
Salmalika Savita
Salmalika Savita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

lemon is here! 🍋🍋

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Literatur di Indonesia

7 Desember 2022   09:07 Diperbarui: 7 Desember 2022   09:22 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Literatur atau bisa disebut dengan sastra merupakan sumber atau referensi yang digunakan untuk berbagai keperluan dalam dunia pendidikan. Literatur juga dikenal sebagai sebuah karya referensi dan sebagian besar literatur diambil dari sumber berupa buku, majalah, dan karya tulis lainnya. Studi literatur juga dapat diartikan sebagai cara peneliti untuk merangkum banyaknya penelitian yang mereka lakukan menjadi suatu topik yang lebih spesifik. 

Penelitian dalam studi literatur ini bertujuan untuk memberikan sebuah kerangka yang jelas untuk memecahkan suatu permasalahan yang dikaji atau diteliti sebelumnya dalam rumusan masalah. Uraian teori, hasil serta bahan penelitian lainnya digunakan sebagai acuan utama penelitian yang sedang berlangsung.

Metode ini juga mencangkup  pengumpulan informasi pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelola bahan penelitian. Danial dan Warsiah menjelaskan bahwa penelitian studi literatur adalah penelitian yang mengumpulkan beberapa buku serta majalah yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. Secara umum, metode penelitian studi literatur  adalah memecahkan masalah dengan menelusuri sumber-sumber tertulis yang pernah ada sebelumnya. Tinjauan ini juga disebut sebagai tinjauan literatur penelitian kualitatif. Dalam melakukan metode penelitian literature review, peneliti harus memiliki pandangan yang luas terhadap topik penelitian. Jika tidak, bisa dipastikan penelitian tersebut akan gagal.

 

Di era yang semakin maju ini, kebutuhan membaca sendiri haruslah semakin berkembang pesat. Karena, di era digital sendiri kita membutuhkan kemampuan tersebut dimana pun kita berada. Tak ada lagi istilah orang-orang setempat buta huruf. Membaca juga dibutuhkan untuk menghasilkan banyak nya penemuan baru dan juga pembaharuan daripada apa yang kita pernah temukan sebelumnya. Salah satu penelitian yang beredar luas mengenai membaca adalah literatur atau biasa disebut studi literatur. Studi literatur sendiri dapat diartikan sebagai memecahkan masalah dengan menelusuri sumber-sumber tertulis yang pernah ada sebelumnya. Masalah masalah tersebut dikaji dan dikumpulkan menjadi kesatuan yang padu, kemudian dirangkai agar bisa menemukan titik terang dari apa yang akan kita teliti.

Studi literatur juga memiliki beberapa jenis, diantaranya ada buku, jurnal, laporan penelitian, database, internet, koran atau majalah, dokumen pemerintah, dan dokumentasi. Untuk buku sendiri adalah salah satu studi literatur yang banyak dijumpai dimanapun kita berada.sarana studi literatur pada buku sendiri cukup mudah, kita hanya tinggal mencarinya di toko buku setempat atau pun jika ingin gratis kita hanya harus pergi menuju perpustakaan. Kita hanya tinggal membaca informasi yang tertera dalam buku tersebut serta sesuaikan juga dengan tema yang kita pilih. Untuk jurnal sendiri kebanyakan dipakai untuk referensi bagi anak kuliah yang sedang menjalani studi baik diploma, s1 dan sebagainya. Disana mencangkup banyaknya penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya dan biasa menjadi pembanding untuk penelitian terkini.

Kemudian ada laporan penelitian. Berbeda dengan jurnal, laporan penelitian lebih spesifik untuk membahas mengenai penelitian yang dilakukan. Secara rinciannya juga melalui observasi serta membaca banyaknya referensi jurnal, artikel, makalah dan lain sebagai referensi. Laporan penelitian juga mencangkup inovasi-inovasi dan saran baru yang bisa memudahkan kita untuk melakukan penelitian terbaru disaat ini. Lalu ada database. Database sendiri adalah kumpulan data awal yang menjadi sebuah referensi dan juga kerangka awal dari langkah penelitian yang kita lakukan dalam studi literatur atau studi lainnya. Kemudian ada internet. Internet sendiri adalah sebuah platform dimana mencangkup banyaknya data yang akan kita cari untuk kembali disaring untuk menjadi sebuah informasi yang nyata disebarkan di khalayak umum. Kemudian ada korang atau majalah.

Meskipun koran dan majalah sendiri lebih banyak memperlihatkan gambar, tapi mereka juga sering memberikan informasi yang relevan mengenai isu atau pun hal yang menjaditema pada sebuah koran atau majalah tersebut. Meskipun untuk koran sendiri sistematikanya adalah harian dan majalah yang kadang hanya terbit sebulan sekali, itu lebih dari sekedar informasi yang bisa kita gali dari pada tidak ada sama sekali pun. Lalu dokumen pemerintah. Informasi yang tertera disana itu kebanyakan mengandung privasi dari sebuah negara atau instansi. Dan juga kebanyakan informasi adalah rahasia. Kemudian yang terakhir adalah dokumentasi. Dokumentasi sendiri penting untuk kebutuhan studi literatur karena isinya mencangkup video, rekaman suara, atau foto. Dokumentasi digunakan sebagai pembuktian atau fakta yang  pendukung dalam penelitian pada kejadian yang telah lampau.

Kajian studi literatur sendiri memiliki beberapa ciri yang mempengaruhi sifat dan proses kerjanya. Yang Bentuk teks Ini adalah teks atau data numerik, bukan sumber informasi langsung seperti orang. Keterampilan membaca teks merupakan bagian mendasar dari studi sastra. Kedua ada  Fitur out-of-the-box Survei literatur memiliki sifat out-of-the-box. Itu berarti peneliti tidak harus pergi ke mana pun tetapi langsung dengan sumber daya yang tersedia di perpustakaan. Ketiga adalah data penelitian yang diperoleh dari literatur bekas umumnya bersifat sekunder. Artinya, peneliti menerima bahan bekas daripada data asli tangan pertama dari lapangan. Baca sepuasnya dengan Gramedia Digital Premium. Dan terakhir tidak ada batasan dalam ruang dan waktu. Artinya, setiap kali mereka datang dan pergi, datanya adalah data mati yang disimpan dalam catatan tertulis seperti teks, angka, gambar, kaset, atau film.

Di studi literatur ini juga memiliki metode Penelitian dalam Tinjauan Pustaka. Metode yang dimaksud adalah peneliti harus menentukan topik apa untuk dijadikan bahan penelitian dan masalah sebelum terjun ke lapangan untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan. Setelah Anda memasuki lapangan dan mengumpulkan data, ada baiknya memperhatikan data yang paling penting serta relevan. Selain itu, para peneliti melihat materi melalui penelitian bertahun-tahun, dimulai dengan yang terbaru dan secara bertahap kembali ke tahun-tahun sebelumnya. Minimal, peneliti membaca abstrak dari setiap penelitian sebelumnya untuk menentukan apakah masalah yang diangkat konsisten dengan masalah yang diangkat dalam penelitian. Kemudian peneliti mencatat bagian-bagian penting dan relevan dari masalah penelitian. Untuk menghindari unsur plagiarisme, peneliti juga harus mencatat sumber informasi dan menambahkan bibliografi beserta catatannya. Sumber informasi haruslah dicantumkan jika informasi tersebut berasal dari sebuah ide atau penelitian orang lain. Selain itu, peneliti sekurang-kurangnya membuat catatan, kutipan atau informasi yang disusun dengan cara sistematis, sehingga penelitian dapat dengan mudah diambil kembali sewaktu-waktu diperlukan.

Penelitian dengan studi literatur saat ini juga tidak banyak dilakukan oleh widyaiswara. Penyebabnya salah satunya adalah karena kurang dipahami oleh sebagian besar widyaiswara termasuk penulis sendiri.Hal ini dapat dilihat pada seminar karya tulis ilmiah widyaiswara yang dilaksanakanoleh Ikatan Widyaiswara Indonesia Kepulauan Riau yang diikuti oleh widyaiswara dari berbagai penjuru Indonesia. Pada seminar ini, hanya 11% peserta yang karya tulisnya dengan studi kepustakaan.Oleh sebab itu perlu dilakukan pengkajian tentang studi kepustakaan sebagai sebagai salah satu metode penelitian. Oelh sebab itu dibutuhkannya solusi lain untyk meningkatkan kinerja daripada Pendidikan studi literatur yang ada di Indonesia. Masih banyak orang diluar sana membutuhkan pengajaran mengenai membaca huruf karena terkadang, masyarakat yang hidup di pelosok tidak memiliki akses cukup untuk melakukan pembelajaran berbasis sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun