Mohon tunggu...
Salma Juani Karin
Salma Juani Karin Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar Sekolah

Membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Lelah Menjadi Amarah

27 September 2022   12:41 Diperbarui: 27 September 2022   12:45 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dengan mata sembab, Aksa berjalan lunglai menyusuri koridor sekolah yang tampak sepi. Ia menangis tersedu-sedu, meskipun ia berusaha menahan tangisannya namun tetap saja air matanya jatuh tidak terbendung. Aksa terus memikirkan tugas sekolah dan kewajibannya yang belum sempat ia selesaikan, padahal jadwal deadline-nya sebentar lagi habis, ditambah lagi dengan kegiatan sehari-harinya yang begitu padat, semakin membuatnya risau.

     Begitu sesampainya dirumah, ia langsung bergegas membersihkan diri dan makan malam bersama dengan keluarganya.

"Ibu lihat akhir-akhir ini kamu sering pulang sore terus Sa." Kata Ibu sambil menuangkan nasi ke atas piring Aksa.

"Iya bu, di sekolahku dua hari lagi mau ada acara Pekan Olahraga kebetulan aku terpilih menjadi Panitianya, makanya akhir-akhir ini aku sering pulang sore karena ada rapat dulu Bu dengan Panitia yang lain." Jawab Aksa

"Syukurlah kamu terpilih menjadi Panitianya, kalau begitu jaga kondisi kesehatanmu ya jangan sampai jatuh sakit, tapi ingat tetap giat belajar dan kerjakan tugas sekolahmu, persiapkan diri sebentar lagi kan kamu akan Ujian Tengah Semester, jangan sampai terabaikan." Kata Ibu mengingatkan Aksa

"Iya bu, Aksa ingat kok...."

      Setelah selesai makan malam, Aksa kembali kedalam kamarnya, Ia duduk di kursi meja belajarnya sambil menatap kosong buku-buku pelajarannya, Ia teringat perkataan Ibu tadi tentang Ujian Tengah Semester yang sebentar lagi akan dimulai, Ia menyadari bahwa dirinya belum mempersiapkan diri untuk belajar Ujian Tengah Semester tersebut. "Duh jangankan belajar buat Ujian nanti, tugas sekolahku saja belum dikerjakan semua ditambah lagi aku belum mempersiapkan susunan acara Pekan Olahraga nanti, mana deadlinenya tinggal dua hari lagi..." Ia bergumam sendiri sambil menatap buku-buku tugasnya yang berserakan di meja belajar.

Ia pun mulai mengerjakan tugasnya satu per satu, dimulai dari pelajaran Matematika Minat, Kimia, Fisika, dan B.Indonesia. Tidak terasa jam dinding berputar begitu cepat, suara jangkrik kian nyaring di sela-sela keheningan malam seolah memberi isyarat pada Aksa bahwa malam semakin pekat. Aksa tak menggubris keheningan di malam hari itu, ia ingin tugas sekolahnya untuk besok agar segera terselesaikan. Ia melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 11.30 malam, ia pun memutuskan untuk mengerjakan Proposal untuk kegiatan Pekan Olahraga nanti. Persis di hadapannya sebuah laptop memantulkan sinar ke wajah Aksa yang letih, terlihat jelas matanya sudah sayu merah. Tapi Aksa tidak bisa menuruti keinginannya untuk tidur. Perang ini sungguh melelahkan. Di saat deretan kalimat belum selesai disusun dalam sebuah Word, kantuk seperti sudah merajai seluruh alam bawah sadarnya. Apalagi suasana hening dan dinginnya malam kian menambah syahdu. Ia kembali melirik jam yang menunjukkan pukul 2 dini hari, kali ini ia menyerah tak sanggup melanjutkan perang dengan kata lagi.

Akhirnya Aksa pun merebahkan dirinya di atas kasur. Badannya terasa remuk setelah berjam-jam berkutat dengan setumpuk buku dan ribuan kata.

        Keesokan harinya setibanya disekolah Aksa bertemu dengan teman-temannya.

"Sa, tugas sekolah udah beres semua?" Tanya Rani yang sedang sibuk menyalin tugas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun