Seperti yang kita ketahui dari berbagai media,bahwasanya wabah Virus Corona di Indonesia ini terus melambung tinggi dari hari ke hari nya.Tercatat di media kasus Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 3,29 juta di hitung dari awal Virus Corona menyerang kota Depok hingga akhirnya memapari seluruh provinsi di Indonesia.Perlu di sayangkan masyarakat di Indonesia masih banyak yang melanggar protokol kesehatan yang sudah di perintahkan oleh pemerintah,hal ini adalah salah satu faktor tingginya angka Covid-19 di Negara kita,Indonesia.
Faktor penyebab meroketnya angka Covid-19 ini terdiri dari 3 faktor utama dikutip dari penjelasan pakar epidemiologi Universitas Diponegoro,Prof. Suharyo Hadisaputro,faktor yang pertama adalah masyarakat tidak sepenuhnya melakukan kegiatan untuk memenuhi protokol kesehatan (prokes),faktor ketiga adalah varian Delta yang menyebar lebih masif dibandingkan varian lainnya,faktor ketiga adalah vaksinasi yang belum memadai sehingga kekebalan komuniti belum bisa diharapkan. “Saat ini masyarakat belum sepenuhnya menyadari pentingnya protokol kesehatan,” ungkap Prof. Suharyo seperti yang di lansir dari laman Undip.
Membahas vaksinasi di Indonesia,banyak sekali masyarakat yang termakan hoax yang tersebar di media maupun dari masyarakat itu sendiri,hal tersebut membuat masyarakat takut akan vaksinasi,dimulai dari hoaks yang mengatakan bahwasanya vaksinasi dapat membuat seseorang meninggal lebih cepat,lalu ada juga hoax yang menyebutkan bahwa dengan melakukan vaksinasi maka tubuh kita telah dipasang Chip dan hoaks aneh lainnya yang membuat masyarakat enggan untuk di vaksin.Kurangnya edukasi tentang vaksinasi pada masyarakat membuat hal-hal tadi terjadi,oleh karena itu dengan perlahan pemerintah mengusahakan membujuk masyarakat dan memberi mereka edukasi dan fakta yang benar tentang vaksinasi supaya masyarakat tersebut tidak termakan hoaks.
“Tidak seperti India,namun bisa ratusan ribu perhari.”.Grafik kasus Corona melambung naik bak bom Covid-19,walaupun tidak separah India namun Indonesia hampir memakan ribuan pasien per harinya.Data Satgas Penanganan Covid-19 dalam 10 hari terakhir di Pulau Jawa,telah mencatat meningkatnya persenan Covid-19 di DKI Jakarta hingga 302%,lalu di Yogyakarta mencapai 107% serta Jawa Timur lonjakan kasus mencapai 89%.Disebutkan bahwa lingkaran merah antara lain yaitu DKI Jakarta,Yogyakarta dan Jawa Timur,daerah-daerah tersebut disebut lingkaran merah karena mengalami lonjakan kasus Covid-19 paling tinggi se-Indonesia.Rinciannya pads 10 Juni terdapat 8.892 kasus dan 11 Juni ada 8.083 kasus dalam harinya.Lalu pada Sabtu 12 Juni mencapai 7.465 kasus dan MInggu 13 Juni meroket naik hingga 9.868 kasus,informasi ini dikutip dari detik.com
Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Kesehatan telah melakukan berbagai upaya dalam menangani lonjakan Covid-19,berikut adalah upaya dan langkah pemerintah yaitu : Menerbitkan surat edaran kepada seluruh Dinas Kesehatan Provinsi dan Kab/Kota,untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan terkenanya wabah ini.Menempatkan 135 thermal scanner di seluruh Bandar udara di Indonesia terutama yang mempunyai penerbangan langsung dari Republik Rakyat Tiongkok (RTT).Memberikan health alert card dan Komunikasi,Informasi,dan Edukasi (KIE) pada penumpang.Dan masih banyak lagi upaya pemerintah dalam menangani wabah ini.
Oleh karena itu,kita sebagai masyarakat hendaknya menaati protokol kesehatan yang sudah di perintahkan Satgas Covid-19 supaya wabah di negeri kita ini cepat selesai,butuhnya kerjasama antara masyarakat dan pemerintah dalam menangani kasus ini,jika hanya satu pihak yang berupaya/berusaha menanganinya tidak mungkin wabah ini cepat selesai.Mari bersama-sama kita menghapus wabah ini.Tetap semangat dan stay healthy,lindungi keluarga anda daei wabah Corona ini.
