Mohon tunggu...
Salma Dwi Yuniartika
Salma Dwi Yuniartika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswi tingkat akhir Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menumpuk Semangat Belajar di Sekolah Antar Budaya Asia Bali selama Masa Pandemi

9 Oktober 2021   15:58 Diperbarui: 9 Oktober 2021   16:18 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekolah Antar Budaya Asia Bali adalah Satuan Pendidikan Kerjasama yang berada di bawah Yayasan Ahimsa International Bali. Sekolah ini terletak di daerah Jimbaran, Kuta Selatan. Sistem pembelajarannya menggunakan kurikulum gabungan antara internasional dan nasional. 

Pada bulan Maret Tahun 2021, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia  mengadakan program Kampus Mengajar Angkatan 1 yang merupakan salah satu program Merdeka Belajar. Program ini berupa pengabdian mahasiswa dari perguruan tinggi di seluruh Indonesia untuk mengabdi dan membantu anak - anak di sekolah dasar di penjuru dan pelosok Indonesia.

Adapun kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 1 ini yang dilakukan oleh mahasiswa yaitu membantu sekolah dalam hal administrasi baik guru maupun sekolah, membantu proses pembelajaran anak - anak, dan juga membantu proses adaptasi teknologi bagi seluruh partisipan di sekolah. 

Salah satu tujuan dari program ini yaitu untuk terus menumpukkan dan menanamkan sikap semangat belajar anak - anak di sekolah. Salah satu dampak paling besar dari pandemi ini adalah anak - anak sekolah, terutama SD, yang mengalami kesulitan belajar dan mengajar. 

Kontak sosial atau social distancing yang merupakan salah satu pencegahan penularan virus COVID-19 menghambat anak - anak untuk melaksanakan proses belajar mengajar dengan hadir dan datang ke sekolah. Sehingga kegiatan belajar mengajar pun harus dilakukan secara daring atau online.

Meskipun dikatakan kurang efektif, kegiatan belajar mengajar secara online ini mau tidak mau harus diterapkan. Banyak siswa - siswi bahkan orang tua yang mengeluhkan proses pembelajaran daring ini. 

Disinilah peran mahasiswa untuk membantu permasalahan ini. Mahasiswa diharapkan bisa setidaknya membantu para siswa - siswi SD untuk terus menumbuhkan semangat belajar meskipun secara daring. 

Salah satu contohnya adalah membuat proses belajar mengajar secara daring bisa menjadi lebih seru dan tidak monoton, sehingga tidak membuat anak - anak merasa bosan saat belajar. Kegiatan yang dilakukan di SD Antar Budaya Asia Bali ini pun meliputi kegiatan yang membangun sifat dan karakter anak, menumbuhkan rasa semangat belajar dengan cara memecahkan masalah disekitar anak - anak.

Sejumlah enam mahasiswa dengan program studi yang berbeda dari seluruh Indonesia melakukan program membantu Sekolah AISB selama kurang lebih tiga bulan. 

Hasil dari kegiatan ini adalah membantu anak - anak dalam proses belajar terutama dalam bidang literasi dan numerasi. Kegiatan dirancang sedemikian mungkin sehingga tidak terasa bosan. Kegiatan belajar diselipkan beberapa permainan yang seru dengan masih menggunakan topik numerasi, sehingga anak - anak bisa belajar sambil bermain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun