Mohon tunggu...
Salma  Ayunda
Salma Ayunda Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Tidak ada keterlambatan dalam berproses

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyingkap Rahasia di Balik Alat Permainan Edukatif

20 September 2021   14:45 Diperbarui: 20 September 2021   15:02 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

~Belajarlah mengerti dunia belajarku!~

Ibu, aku mau bermain. Seorang ibu pasti sangat sering mendengar kalimat tersebut dari anaknya, mungkin dalam sehari minimal mendengar perkataan itu lima kali. Ketika anaknya sedang asyik bermain tetapi sudah tiba waktunya mandi, pasti anak akan menjawab ibunya dengan kalimat tersebut. Ketika anak sedang bermain namun sudah memasuki waktunya makan, pasti kebanyakan anak jawabnya juga menggunakan kalimat tersebut. Dan masih banyak lagi kegiatan sehari-hari akan kalah dengan kalimat "Ibu, aku kan masih ingin bermain". 

Bagaimana reaksi dari ibu-ibu ketika mendengar jawaban anak dengan kalimat tersebut? Iya, tentunya jawaban setiap ibu berbeda-beda. Ada  ibu yang mengerti dan memahami bahwa anak akan banyak menghabiskan waktunya sehari-hari di bermain, karena memang dunianya anak adalah bermain. Ada juga ibu yang tidak mau tahu masalah tumbuh kembang anaknya. 

Tidak sedikit juga ibu yang sangat suka ketika anaknya senang belajar, biasanya ibu yang seperti ini sangat ambisius pada prestasi anaknya di bidang akademik. Ibu yang ambisius pada prestasi akademik anak, biasanya akan sangat menekan bahkan memaksakan anak untuk giat belajar sejak dini. Berbeda dengan ibu yang melihat anak dari bakat yang dimilikinya.

Kita semua pasti juga mengerti bahwa pendidikan juga penting dalam kehidupan. Namun, bermain juga menjadi kebutuhan seseorang apalagi anak usia dini. Seiring berkembangnya zaman, belajar atau pendidikan tidak hanya bisa dilakukan atau di dapat dengan belajar di sekolah. Banyak alat permainan edukatif yang bisa digunakan sebagai media belajar. Selain itu, fungsi alat permainan edukatif banyak. Apa saja itu? Kita kupas bersama-sama yuk.

Di zaman yang serba digital ini, sebagai pendidik sekaligus pengasuh anak kita dituntut untuk bisa memberikan fasilitas belajar anak yang menarik dan menyenangkan untuk anak. Bagaimana supaya anak tidak menjadi sosok yang digital native, namun juga tetap bisa mengakses digital. Salah satu caranya ya dengan memberikan alat permainan edukatif. Alat permainan edukatif dapat juga dijadikan sebagai sarana pengalihan anak dari bermain gadget. Kita bisa membelikan, membuatkan bahkan bisa mengajak anak untuk terlibat dalam pembuatan mainan edukatif. 

Anak tidak akan mudah bosan ketika ada yang diajak bicara dan ditemani. Jadi, ketika anak bermain kita mendampingi anak dengan memberikan edukasi tentang permainannya. Misalnya ketika anak bermain balok bentuk, sambil anak bermain dan menyusun kita bisa melakukan intervensi kepada anak dengan menanyakan bentuknya apa, warnanya apa, terbuat dari apa, siapa yang membuat, dan lain sebagainya. Dengan begitu, sudah terlihat bahwa alat permainan edukatif memiliki fungsi sebagai sarana pengalihan anak untuk ketagihan bermain gadget.

Tadi kan sudah disinggung nih bahwa fungsi alat permainan edukatif banyak, kalau banyak berarti kan lebih dari dua nih. Kira-kira, apalagi ya fungsi dari alat permainan edukatif? Bagaimana jika fungsi alat permainan edukatif selanjutnya adalah dapat mengembangkan semua aspek perkembangan anak? Readers pada setuju gak? Pasti terbesit pertanyaan di hati readers seperti ini, "Kok bisa? Bagaimana bisa?" Mari kita bahas bersama-sama:)

Pertama, aspek perkembangan kognitif anak. Alat permainan edukatif melatih kemampuan kognitif anak. Disini saya akan memberikan tiga contoh alat permainan edukatif yang melatih kemampuan kognitif anak. Number one, alat permainan edukatif puzzle. Mayoritas orang pasti tahu dengan yang namanya puzzle, atau bahasa kerennya itu bongkar pasang. Hehehehe. Dalam bermain puzzle tentunya anak tidak lepas dari berfikir.

 Anak akan menggunakan fikirannya untuk menyusun rangkaian puzzle dan meneliti gambarnya. Dari situ sudah terlihat anak berusaha memecahkan masalah yang sedang dihadapinya, yaitu menyempurnakan rangka-rangka puzzle sampai menjadi gambar yang sempurna. Number two, permainan edukatif tebak bentuk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun