Mohon tunggu...
Salma  Ayunda
Salma Ayunda Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Tidak ada keterlambatan dalam berproses

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bebaskan Diri untuk Berkreasi, Jangan Takut!

9 Mei 2021   21:53 Diperbarui: 9 Mei 2021   21:56 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Heyho readers, bertemu lagi bersama saya. Kali ini pembahasan kita bertema kan "Kreativitas Anak Usia Dini".

Kreatif. Kreatif bukan berarti hanya orang yang terampil dalam menghasilkan karya. Bukan hanya ketika orang mampu membuat kerajinan tangan itu yang disebut kreatif. Namun ruang lingkup kreatif sangatlah luas. Kreativitas merupakan perpaduan antara imajinasi, inovasi, fleksibilitas dan sensitivitas seseorang terhadap segala hal yang menjadikan seseorang mampu berpikir produktif untuk memberikan kepuasan pada dirinya sendiri maupun kepuasan lainnya. Seseorang yang memiliki jiwa kreativitas, mereka tidak mau yang namanya melakukan tindakan copy paste atau plagiat terhadap karya orang lain, apapun itu bentuknya. Mereka yang kreatif mempunyai rasa ingin tahu terhadap sesuatu sangat tinggi, jiwa eksperimen nya juga tinggi dan suka memberikan konsep baru terhadap sesuatu yang telah ada sebelumnya. 

Kreativitas seseorang bisa dikembangkan sejak usia dini. Namun, sebelum mengembangkan kreativitas anak alangkah lebih baiknya jika kita sudah benar-benar mengembangkan rasa percaya diri pada anak. Melalui rasa percaya dirilah anak tidak akan malu untuk mengembangkan kreativitas yang dimilikinya. Bahkan mereka akan memberitahukannya pada semua orang karena menjadi kebanggaan tersendiri bagi anak atas di terimanya kekreatifan nya. Oleh karena itu, apresiasi dari orang sekitar atau yang dekat dengan anak sangat diperlukan sebagai wujud dukungan kepada anak untuk terus berkreasi apapun itu selagi dalam hal yang baik-baik. 

Selain menghasilkan karya, yang termasuk dalam kreativitas anak yaitu dalam memecahkan masalah. Bagaimana anak memecahkan masalah itu juga termasuk keunikan tersendiri dan sebuah kreativitas anak yang juga patut untuk di apresiasi. Usia anak-anak bukanlah hal mudah dalam memecahkan masalah. Sering kali anak akan melibatkan orang tuanya dalam memecahkan masalah. Anak yang memiliki kekreatifan tentunya akan memecahkan masalahnya sendiri terlebih dahulu. Dia akan menemukan dan melakukan solusi yang di dapatnya semampunya. Apabila itu belum berhasil, maka sudah sewajarnya anak meminta bantuan kepada orang yang dipercayanya. Dari situ, secara otomatis kita juga mengembangkan kemandirian dan melatih anak untuk menjadi diri sendiri. Dalam memecahkan masalah, secara tidak langsung anak juga melakukan yang namnaya pengambilan keputusan. Anak yang sudah memasuki usia 7 tahun ke atas pasti mereka sudah mampu memilih dan memilah di antara solusi yang terbaik, keputusan yang terbaik untuk masalahnya. Begitu juga saat dia bingung ketika di hadapkan dengan dua pilihan. Misalnya ketika mau masuk sekolah, anak di kasih pilihan untuk memilih sekolah di sekolah A atau sekolah B? Di situlah mereka akan mampu menentukan keputusannya yang sudah menjadi yang terbaik menurut mereka. 

Bagaimana cara untuk mengembangkan kreativitas anak?

Stimulus yang bisa diberikan untuk mengembangkan kreativitas anak salah satunya yaitu dengan bermain. Bermain merupakan dunia anak yang sebenarnya. Melalui bermain, anak akan mampu mengeksplor hal-hal baru yang sebelumnya belum mereka alami atau temui. Selain itu, faktor lain yang diperlukan untuk mengembangkan kreativitas anak adalah dukungan dan pemberian fasilitas dari orang terdekatnya. Setiap anak mampu untuk kreatif. Namun kreativitas memang bukan kemampuan yang dibawa sejak lahir. Tapi kreativitas bisa di latih dan di kembangkan oleh setiap orang. Biasanya kretivitas anak berasal dari khayalan yang mereka dapatkan ketika bermain. Misalnya anak membuat handphone dari kardus, itu sudah termasuk kekreatifan anak yang berasal dari imajinasinya. Padahal sebenarnya mereka kan bisa minta di belikan permainan handphone kepada orang tuanya. Namun mereka lebih mewujudkan imajinasinya. 

Adanya kreativitas juga bisa meningkatkan kemampuan yang di milikinya. Misalnya ketika anak sudah bisa melakukan satu hal, rasa ingin tahu dan ingin bisa lebih dari itu akan tumbuh pada diri anak. Dengan begitu, ketika anak bisa melakukan satu hal mereka akan melakukan hal yang baru. Kita tahu bahwa anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Jadi ketika anak di hadapkan oleh sesuatu yang baru, mereka akan mencari tahu sesuatu yang baru lainnya. Misalnya ketika anak sudah mampu bernyanyi, mereka pasti ingin bisa yang namanya musik ataupun gerakan tubuh seperti menari, dance dan lain sejenisnya.

Orang tua atau guru juga bisa mengalihkan hal-hal yang kurang baik kepada anak untuk melakukan kekreatifan yang sesuai dengan hal tersebut. Misalnya ada anak yang sukanya jail kepada temannya, mungkin guru atau orang tua bisa mengalihkan kejailannya dengan memberikan kesibukan baru kepada anak. Guru atau orang tua bisa mengalihkan kejailannya dengan cara menyuruh anak untuk menghapus tulisan di papan tulis, duduk di depan kelas untuk mengajari temannya atau bercerita tentang pengalaman yang di punya. Biasanya anak yang suka jail, mereka memiliki jiwa keberanian yang tinggi. Dengan begitu, secara tidak langsung guru ataupun orang tua mengasah kekreatifan anak di tambah pula dengan membiasakan anak supaya tidak berbuat jail lagi.

Jadi, sangat penting kepada orang disekitar anak untuk mengembangkan kretivitas anak sejak usia dini. Kreativitas mampu memberikan perubahan yang sangat besar pada kehidupan seseorang. Perlu di ingat juga, bahwa ruang lingkup kreativitas sangat luas. Bagaimana orang memecahkan masalah itu juga termasuk dalam kreativitas yang dimiliki seseorang. Mengapa? Karena setiap orang mempunyai cara tersendiri untuk memecahkan masalahnya dengan permasalahan yang berbeda pula. Selain itu, yang termasuk ke dalam kreativitas adalah bagaimana seseorang dalam mengambil keputusan. Setiap orang ketika dihadapkan dengan dua atau lebih pilihan, pasti memiliki keputusan yang berbeda dalam memilih walaupun pilihan yang diberikan itu sama. Hal tersebut terjadi karena isi hati setiap orang pasti berbeda, porsi atau selera setiap orang terhadap sesuatu juga pasti berbeda. Itu semua di alami setiap orang sejak mereka masih kecil atau masih dalam tahap anak usia dini. Jadi setiap anak, setiap orang berhak menyalurkan kreativitasnya tanpa ada batasan. Jadilah orang yang memiliki jiwa 'Kreativitas Tanpa Batas'.

Sekian karya tulis kali ini. Terima kasih dan sampai jumpa kembali readers. Semoga bermanfaat:)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun