Sering kali saya masih melihat kejadian tersebut di daerah saya. Masih banyak orang tua yang membanggakan anak orang lain yang dirasa lebih berbakat dibandingkan dengan anaknya sendiri.Â
Padahal kemungkinan kesalahannya ada pada orang tua sendiri yang kurang mengenali bakat anaknya sehingga tidak bisa mengembangkan bakat yang dimiliki oleh anaknya. Apabila hal tersebut sudah terjadi, pasti orang tua akan menuntut anaknya untuk bisa seperti anak yang terlihat berprestasi-berprestasi.Â
Padahal kejadian tersebut bisa menjadi gangguan pada diri anak. Bisa jadi anak akan menjadi pribadi yang minder bahkan bisa jadi anak tidak akan menemukan kebahagiaan untuk dirinya sendiri karena dia hidup menjadi orang lain bukan menjadi dirinya sendiri.Â
Sebaiknya, pahami dulu bakat anak dan dukung bakat anak dengan memberikan fasilitas yang sesuai dengan bakat anak. Jangan lupa pula untuk terus memantau perkembangan bakat anak.
Bakat sangat penting untuk dikembangkan sejak usia dini. Bagaimana mengetahui bakat pada seseorang sejak kecil? Kita perlu untuk selalu memantau dan mengontrol setiap perkembangan anak, salah satu tujuannya adalah untuk mengenali bakat yang dimiliki anak sedini mungkin.Â
Kita akan tahu bahwa kegiatan tersebut merupakan bakat anak ketika dia sangat sering melakukan kegiatan tersebut secara kontinue, dengan perasaan senang dan tanpa terbebani.Â
Pengembangan bakat yang dilakukan sejak usia dini akan memudahkan anak dalam menemukan jati diri nya untuk masa depannya. Ketika kita memberikan fasilitas yang sesuai dengan bakat anak, perkembangan anak akan lebih mudah dicapai.Â
Namun sebaliknya, ketika kita memfasilitasi anak sesuai dengan apa yang kita mau (ingin sang anak menjadi dokter) padahal bakat dia terletak pada bidang memasak, hal apa yang akan terjadi? Dia akan kesulitan dalam menjalani pendidikannya. Seharusnya dia masuk pada pendidikan tata boga, malah dia masuk pada pendidikan kedokteran. Jika sudah begitu, anak akan kesulitan mengembangkan bakatnya sehingga dia juga akan sulit mendapatkan prestasi yang harusnya dia mampu memperolehnya.Â
Berbeda dengan bakat, kali ini kita berbicara mengenai minat. Bisa dikatakan dari bakat akan melahirkan minat. Minat merupakan keinginan yang dimiliki oleh seseorang dan membutuhkan stimulus yang lebih kuat dari bakat.Â
Disini saya akan mencontohkan seorang aktor ataupun aktris. Awalnya, bakat yang dimilikinya adalah bermain peran. Namun selama dia sudah berhasil mengembangkan bakatnya dan mencapai potensi yang dimilikinya, pasti mereka tidak akan cukup puas berhenti pada bermain peran.Â
Seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman, ternyata mereka berminat untuk menjadi seorang pengusaha karena mungkin mereka tersadar kalau sewaktu-waktu pekerjaan syuting tidak akan bisa dilakukan kembali karena faktor usia misalnya.Â