Mohon tunggu...
Salma Aulia
Salma Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi saya menulis dan mencurahkan pikiran saya lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Generasi Milenial: Memaksimalkan Kreativitas dan Inovasi Pemuda untuk Meningkatkan Daya Saing di Era 4.0

15 Desember 2023   22:30 Diperbarui: 15 Desember 2023   22:33 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Daya Saing di Era 4.0
Pendahuluan
Memasuki era 4.0, tuntutan untuk bersaing dalam aspek kreativitas dan inovasi semakin meningkat. Kreativitas dan inovasi adalah dua hal yang diperlukan jika ingin bersaing dalam era disrupsi ini. Pemuda, khususnya generasi milenial, harus melengkapi dirinya dengan dua kompetensi tersebut. Pasalnya, mereka merupakan generasi yang akan menjadi pelaku utama inovasi dan menentukan nasib bangsa ke depannya.
Memaksimalkan kreativitas dan inovasi generasi milenial menjadi sangat penting agar mereka dapat meningkatkan daya saing dan memenangkan persaingan global di era 4.0. Berbekal kreativitas dan inovasi, mereka dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara. Kreativitas dan inovasi juga akan mendorong terbentuknya produk-produk berdaya saing tinggi yang dapat diekspor ke berbagai negara.
Kreativitas dan inovasi harus terus ditumbuhkembangkan sejak dini. Untuk itu, diperlukan strategi dan program terstruktur agar generasi milenial dapat mengembangkan potensi diri mereka. Di era digital ini, kemudahan dalam berbagi dan mengakses informasi harus dimanfaatkan agar kemampuan mereka senantiasa ditingkatkan. Kolaborasi dan komunikasi dengan sesama dari berbagai penjuru dunia juga harus dioptimalkan.
Dukungan dan peran aktif dari berbagai elemen masyarakat dan pemerintah juga diperlukan untuk memaksimalkan kreativitas dan inovasi generasi milenial. Dengan kita bersinergi dan memfasilitasi agar mereka mencapai potensi terbaiknya, Indonesia dapat memenangkan persaingan global sekaligus meraih kesejahteraan bagi seluruh rakyat.
Di era Revolusi Industri 4.0 saat ini, kreativitas dan inovasi menjadi kunci penting untuk meningkatkan daya saing bangsa Indonesia di tengah persaingan global yang semakin ketat. Negara-negara maju terus berinovasi menciptakan teknologi baru seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence), big data, robotika, dan lain sebagainya untuk meningkatkan produktivitas industri mereka.
Indonesia sebagai negara berkembang tidak boleh ketinggalan dalam mengembangkan inovasi. Kreativitas dan inovasi pemuda Indonesia perlu dimaksimalkan untuk menciptakan teknologi-teknologi baru yang dapat meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global. Generasi milenial yang sudah terbiasa dengan teknologi digital dipercaya mampu menjadi motor penggerak inovasi di Indonesia.

Pembahasan
Pemuda merupakan generasi penerus bangsa yang akan menentukan masa depan suatu negara. Di tangan para pemuda pulalah masa depan ekonomi dan daya saing bangsa berada. Pemuda yang berkualitas, produktif, dan inovatif akan membawa bangsa ini pada kemajuan di berbagai bidang.
Saat ini hampir separuh dari total populasi Indonesia adalah pemuda yang berusia di bawah 35 tahun. Jumlah ini akan terus bertambah di masa mendatang seiring dengan bonus demografi. Generasi muda yang melimpah ini seharusnya menjadi keuntungan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Jika dapat dimanfaatkan secara maksimal melalui pendidikan dan pelatihan berkualitas, pemuda Indonesia dapat menjadi mesin pertumbuhan ekonomi bangsa yang handal di masa depan.
Untuk membangun generasi pemuda yang berkualitas, pemerintah perlu meningkatkan kualitas pendidikan. Strategi peningkatan kualitas pendidikan perlu dilakukan mulai dari segi kurikulum, metode pengajaran, dan kompetensi guru, serta kualitas sarana pendidikan. Kurikulum juga harus selalu dimutakhirkan agar relevan dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja.
Selain itu, diperlukan juga peningkatan kompetensi guru agar mampu mengajar dengan efektif sehingga mampu mengembangkan potensi peserta didik secara maksimal. Hal penting lainnya yang perlu dilakukan ialah penyediaan sarana pendidikan yang memadai. Akses pendidikan harus terjangkau di seluruh penjuru negeri, mulai dari kota besar hingga pelosok desa.
Dari segi ekonomi, keunggulan demografi menjadi suatu potensi penting yang harus dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas masyarakat dan bangsa. Potensi inilah yang dapat meningkatkan kontribusi penduduk usia produktif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) bangsa.
Peningkatan produktivitas sesuai dengan bidang kompetensi masing-masing dapat mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi bangsa secara signifikan. Ditopang dengan jumlah penduduk usia produktif yang besar, pertumbuhan ekonomi tinggi secara berkesinambungan dalam jangka panjang akan menjadi kenyataan.
Saatnya generasi pemuda Indonesia beralih dari budaya mencari kerja ke budaya menciptakan lapangan kerja. Anak-anak muda harus mengembangkan kreativitas dan inovasinya untuk berwirausaha dan menciptakan lapangan pekerjaan, baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Di sinilah perlunya intervensi pemerintah dalam bentuk kebijakan dan program penciptaan ekosistem wirausaha.
Jika pemuda Indonesia memiliki kapasitas wirausaha yang tinggi, maka solusi krisis lapangan kerja dan tingginya angka pengangguran sekaligus dapat teratasi. Laju pertumbuhan ekonomi bangsa juga akan mendapatkan dorongan baru yang bersumber dari populasi wirausaha muda yang tangguh dan inovatif.
Daya saing suatu bangsa juga perlu terus ditingkatkan agar mampu bersaing di era industri 4.0 saat ini. Teknologi yang menjadi penopang industri 4.0 terus berkembang dengan cepat. Indonesia perlu mengintegrasikan teknologi dengan sektor pendidikan dan ketentuan pasar tenaga kerja. Hal ini akan menciptakan talenta digital yang melek teknologi. Talenta digital tersebut nantinya akan menjadi poros baru perekonomian bangsa yang lebih dinamis.
Ketika aspek talenta, pemanfaatan teknologi, integrasi antarsektor ekonomi, serta penerapan inovasi berjalan dengan baik, daya saing bangsa Indonesia akan meningkat. Kemajuan teknologi dan inovasi akan menjadi pemacu daya saing Indonesia di dunia global.
Salah satu sektor ekonomi dengan potensi besar yang dapat menjadi mesin pertumbuhan adalah industri kreatif. Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pada 2021 sektor ekonomi kreatif telah memberi kontribusi 7,74 persen terhadap total PDB nasional. Kontribusi ini diperkirakan akan terus meningkat di masa mendatang seiring dengan perkembangan teknologi informasi.
Generasi muda dengan kreativitas dan ide-ide segarnya sangat tepat menjadi ujung tombak kemajuan di sektor ekonomi kreatif. Melalui sektor ini, inovasi anak muda Indonesia dapat berkembang dan bersaing secara global. Hanya dengan mengedepankan inovasi, karya-karya anak bangsa dapat bersaing di kancah global. Ekonomi kreatif dapat dijalankan dengan memanfaatkan teknologi digital seperti marketplace, fintech, gaming, hingga konten kreator di berbagai platform media sosial. Berkat keunggulan demografi yang dimiliki bangsa ini, Indonesia sangat potensial menjadi pemain utama ekonomi digital Asia.
Generasi muda Indonesia memiliki kesempatan untuk berperan lebih dominan dalam kemajuan industri kreatif nasional ini. Apalagi di tengah perubahan perilaku masyarakat global ke arah digital sejalan dengan kemajuan teknologi informasi.
Dengan memanfaatkan kepemilikan gadget dan keterbukaan generasi muda saat ini terhadap teknologi digital, Indonesia dapat melahirkan banyak unicorn baru. Perusahaan rintisan bernilai miliaran dolar yang unik dan kreatif dalam memanfaatkan peluang di dunia digital dapat tercipta melalui bibit-bibit inovasi pemuda Indonesia. Di tengah persaingan global di era 4.0, kreativitas dan inovasi menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing bangsa. Generasi milenial dengan karakteristiknya yang dinamis dan adaptif dengan perkembangan teknologi, sangat potensial untuk berkontribusi meningkatkan inovasi di berbagai sektor.
Namun, untuk mengoptimalkan potensi generasi milenial ini, diperlukan langkah-langkah strategis dari berbagai pihak. Pemerintah bisa memberikan kebijakan yang mendorong tumbuhnya industri kreatif digital tempat generasi milenial bisa mengembangkan kreativitasnya. Selain itu, akses pendanaan perlu dipermudah bagi startup digital yang biasanya digawangi anak muda. Dunia pendidikan juga perlu memasukkan aspek kreativitas, kewirausahaan dan inovasi ke dalam kurikulumnya. Metode pembelajaran yang memupuk kreativitas seperti project based learning dan design thinking perlu diterapkan sejak dini. Praktik kerja industri juga penting untuk memberikan gambaran dunia kerja nyata.
Perguruan tinggi perlu membangun program inkubator bisnis, menjalin kerjasama dengan industri, dan menerbitkan jurnal inovasi yang memfasilitasi mahasiswa dalam menghasilkan riset bermanfaat bagi kemajuan bangsa. Akademisi juga perlu terus mengupdate pengetahuan agar bisa mengarahkan riset dan inovasi mahasiswa sesuai kebutuhan industri 4.0.
Sementara itu, industri sendiri perlu membuka peluang bagi pemuda milenial untuk berkarya. Program magang berkualitas perlu didukung dengan mentorship dan fasilitas yang memadai agar para milenial bisa belajar langsung dari talenta terbaik industri. Posisi-posisi strategis juga harus mulai disiapkan bagi anak muda berbakat yang lolos seleksi ketat.
Pemuda milenial juga dituntut untuk terus belajar dan memaksimalkan kreativitasnya. Persaingan di era digital sangat ketat. Pemuda harus belajar skill masa depan seperti digital marketing, data science, artificial intelligence, cloud computing dan sebagainya. Mereka harus rajin membaca, melakukan riset, mengikuti pelatihan, dan terlibat dalam proyek-proyek yang menantang agar kemampuannya terasah. Merangkul generasi milenial untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa melalui inovasi adalah sebuah keniscayaan. Dengan berbagai strategi yang dilakukan secara kolaboratif oleh pemerintah, akademisi dan pelaku industri, kreativitas anak muda dapat dimaksimalkan sehingga daya saing Indonesia semakin kuat di era 4.0.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun