Tak bisa di pungkiri di beberapa kota atau wilayah kerap kali genangan air karena curah hujan sudah menjadi hal yang biasa. Sehingga jika dibiarkan terus menerus akan menyebabkan banjir Hal ini salah satu penyebabnya adalah karena kurangnya kepekaan masyarakat dalam membuat saluran air. Demikian juga hal ini terjadi di pedukuhan Blawong 1, Desa Trimulyo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul.
"Melihat masalah tersebut sangat penting bagi kami (KKN UST/Padepokan 114) membantu mencegah genangan air tersebut yang jika dibiarkan terus menerus dapat menyebabkan banjir dan kami berinisatif mengajak masyarakat membuat lubang biopori sebagai alternative yang dapat di gunakan untuk peresapan air sehingga genangan air yang meluap saat hujan tidak menyebabkan banjr" ujar Anton selaku ketua padepokan 114.
Biopori adalah lubang silindris  yang dibuat tegak lurus (vertical ) ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang di tujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah.
Peningkatan daya resap air pada tanah di lakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organic untuk menghasilkan kompos. Sampah organic yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah.
Lubang resapan biopori adalah salah satu media atau alternatif sederhana yang ramah lingkungan dan dapat di gunakan sebagai media untuk meningkatkan daya resap air hujan ke dalam tanah sehingga mampu  mengurangi resiko banjir akibat meluapnya air hujan.
Biopori juga dapat bermanfaat mengubah sampah organic menjadi kompos. Sampah organic yang dimasukkan ke dalam lubang biopori akan di ubah menjadi kompos oleh satwa tanah. Kompos ini sangat bermanfaat juga untuk menjaga kesuburan tanah.
Biopori adalah hal yang baru bagi warga Blawong 1, dan ini juga adalah media atau alternative pertama yang di gunakan sebagai pencegah meluapnya genangan air yang ada. Seperti yang di katakana bapak Mashudi selaku kepala dukuh "Program unggulan untuk KKN untuk saat ini adalah Biopori".