Mohon tunggu...
Salmaa Fadilla
Salmaa Fadilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Mahasiwi Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menguak Penyebab Munculnya Budaya Flexing di Media Sosial

25 Juni 2022   19:56 Diperbarui: 25 Juni 2022   20:41 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Istilah flexing dikenal dalam bahasa Inggris berarti 'pamer'. Pengertian lebih spesifik  menjelaskan bahwa flexing adalah menunjukkan sesuatu kepemilikan atau pencapaian dengan cara yang dianggap orang lain tidak menyenangkan. 

Sementara jika mengacu pada kamus,  flexing mengandung arti memamerkan sesuatu atau yang dimiliki secara mencolok. Selain itu dalam ilmu ekonomi, perilaku flexing dipahami sebagai sikap konsumtif yang mencolok, menghabiskan uang untuk membeli barang-barang mewah dan layanan premium demi menunjukkan status atau kemampuan finansial. Demi mendapatkan sebuah usaha untuk mendapatkan pengakuan atau validasi orang lain,atau yang sering disebut haus akan validasi. 

Mereka akan terus berlomba-lomba menunjukan sesuatu berupa uang,kehidupan mewah,dan barang branded yang ia punya. Selalu mengikuti perkembangan zaman dengan memiliki semua barang branded,jika tidak memiliki barang tersebut mereka cenderung merasa malu dan minder. Tujuan nya untuk memastikan bahwa mereka terlihat "sudah punya" bukan membeli barang berdasarkan manfaat dan kegunaannya. Perilaku flexing juga bisa dipengaruhi oleh masalah kepribadian. 

Ada beberapa kepribadian yang bisa dikaitkan dengan perilaku flexing, seperti histrionik dan narsistik. Histrionik yakni orang yang suka mencari perhatian, sementara narsistik adalah kecenderungan seseorang merasa dirinya hebat. Oleh karena itu dia juga harus diperlakukan selayaknya orang hebat. Flexing juga bisa disebabkan oleh tekanan sosial. Ada tuntutan gaya hidup tertentu di pergaulan maupun lingkungan di mana seseorang berada, yang menyebabkan dia merasa harus melakukan itu.

Banyak orang membeli barang-barang mewah (aksesoris), mengunjungi tempat tempat wisata, serta pilihan restoran cepat saji, hanya untuk menunjukkan gengsi sosialnya dengan mengambil gambar lalu didemonstrasikan ke khalayak. Secara psikologis, pada dasarnya hampir sebagian besar motif utama yang membuat seorang individu melakukan perilaku demikian karena ingin menunjukkan eksistensi dirinya dalam ruang-ruang sosial. 

Hal ini diskon rmasi oleh lembaga psikologi Indonesia, bahwa 80% orang yang hobi selfie di dalam mobil, jendela pesawat dan posting foto makanan termasuk gambar-gambar yang diperlihatkan di tempat-tempat spesial ialah mereka yang butuh pengakuan kalau mereka orang berada. Artinya, konsumsi selain merujuk pada sistem diferensiasi, yaitu sistem pembentukan perbedaan-perbedaan status, simbol dan prestise sosial, juga konsumsi, disini, menjadi sebuah fenomena bahasa dan pertandaan. 

Di era ini, gaya hidup dengan segala bentuk simbol telah menjadi sebuah kebutuhan di mana konsumsi tidak lagi diartikan semata sebagai satu lalu lintas kebudayaan benda, akan tetapi menjadi sebuah panggung sosial. Di dalamnya makna-makna sosial diperebutkan, bahkan terjadi perang posisi diantara anggota-anggota masyarakat yang terlibat. 

Dengan kata lain budaya konsumerisme yang berkembang merupakan suatu arena, yang di dalamnya produk-produk konsumer merupakan medium untuk pembentukan,personalitas, gaya, citra, gaya hidup dan cara diferensiasi status sosial yang berbeda-beda. Inilah yang dikonsepsikan oleh Jean Baudrillard bahwa masyarakat kontemporer memercayai pertukaran simbolis sebagai alternatif dalam mambangun relasi sosial.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun