Mohon tunggu...
Salma Nur Fatikah
Salma Nur Fatikah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Salma NF

Sudahkah anda bersyukur hari ini?

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Anak-anak di Tengah Pandemi Covid-19

12 Juli 2021   23:25 Diperbarui: 13 Juli 2021   08:27 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Dunia pendidikan kita tahun ini sedang diuji oleh gelombang kehadiran pandemi. Sebuah kondisi yang sebelumnya tidak pernah terprediksi. Peristiwa ini membawa konsekuensi-konsekuensi sosial di seluruh penjuru negeri. Pada masa di mana lembaga pendidikan kita menghadapi tantangan mendesak untuk melindungi keberlanjutan iklim belajar akibat pengaruh dari musibah yang bernama virus Corona.

Demi menekan agar virus corona tida semakin menyebar , proses belajar tatap muka di sekolah pun dipindahkan sementara. Proses sekolah dipindahkan ke rumah secara online melalui berbagai aplikasi, penugasan daring dari guru kelas, sampai belajar dari rumah melalui televisi.

Pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Pembatasan sosial (social distancing) yang berlangsung selama masa pandemi memberi tekanan mental atau psiko sosial terhadap anak-anak. Anak-anak di Indonesia saat ini sedang mengalami masa sulit. Mereka tidak bisa belajar bersama para guru, teman-teman mereka, bermain dan berleluasa bergaul karena ada pembatasan social (social distancing). anak-anak sudah berada di titik kejenuhan berada di rumah cukup lama, anak-anak juga ingin berkumpul bermain dengan teman sebayanya.

Pembelajaran daring  banyak mengalami kendala, mulai dari kepemilikan (gadget), sinyal Internet, kesiapan materi, waktu dan fokus belajar saat di rumah tanpa ada pengawasan langsung dari guru. Kepemilikan telepon seluler (gadget) menjadi masalah karena akses terhadap telepon seluler digunakan untuk mengakses Internet saat pembelajaran daring. Tetapi Pembelajaran secara online juga membuat anak-anak menjadi kreatif, mengakses sebanyak mungkin ilmu pengetahuan, serta dapat menghasilkan karya.

Kondisi ini tidak hanya berdampak pada siswa SD, SMP, dan SMA saja tapi juga berdampak pada Perguruan Tinggi. Mahasiswa, khususnya yang merantau, akan berada dalam kondisi kerentanan baik secara sosial maupun ekonomi. Mahasiswa perantau yang keluar dari daerah asalnya untuk menuntuk ilmu jumlahnya terbilang sangat besar. Pembelajaran daring hingga batas waktu yang belum ditentukan bisa menjadi kesempatan mahasiswa untuk pulang kampung halaman mereka masing-masing dalam waktu yang cukup panjang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun