Mohon tunggu...
Salma Fairus Khusna
Salma Fairus Khusna Mohon Tunggu... Mahasiswa - ...

...

Selanjutnya

Tutup

Bola

6 Faktor yang Membuat Sepak Bola Indonesia Minim Prestasi

26 Juli 2021   17:52 Diperbarui: 26 Juli 2021   18:01 3763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebenarnya sepak bola Indonesia mempunyai masa depan yang cerah dan juga mempunyai peluang untuk bersaing dengan negara-negara lain, walaupun fisik atau tubuh orang Indonesia bisa dibilang lebih kecil di banding orang-orang di negara lain, namun itu tidak dapat menghilangkan peluang untuk bersaing dengan negara-negara lain. 

Di Indonesia sendiri sudah ada suporter, media dan sponsor yang benar-benar antusias mendukung sepak bola Indonesia, mereka sangat ingin melihat sepak bola Indonesia berkembang dan meraih banyak prestasi. Namun masih ada beberapa faktor yang menghalangi sepak bola Indonesia untuk terus berprestasi, yaitu :

1. Kurangnya ketersediaan lapangan latih

Lapangan latih merupakan salah satu aspek terpenting bagi seluruh pesepakbola. Namun sayangnya di Indonesia lapangan latih berkualitas dan berstandar FIFA masih sangat minim. 

Hal ini menjadi salah satu faktor yang menghambat sepak bola Indonesia kurang berprestasi di kancah Internasional. Jika berkaca dari negara-negara dengan sepak bola yang maju seperti Inggris, Jerman, dan Italia, kita bisa melihat betapa banyaknya training ground atau lapangan latih yang berstandar FIFA disana, dan benar saja berkat hal tersebut kita bisa melihat para pemain hebat dan berbakat terlahir dan berprestasi hingga saat ini. 

Punya kepentingan pribadi. Agar dapat memperbaiki masa depan sepak bola Indonesia untuk menjadi negara yang terbaik di Asia Tenggara. Dan Indonesia punya kesempatan itu, Ujar Robert belum lama ini.

 2. Tidak mempunyai target yang jelas

 Ada salah satu faktor yang membuat sepak bola Indonesia minim prestasi, yakni tidak memiliki target yang jelas untuk di apai, baik itu dari pengurus PSSI sendiri maupun dari pihak pemerintah seperti Menpora. Target yang jelas semestinya bukanlah sesuatu yang sulit untuk digarap, jika para pihak terkait mampu menargetkan suatu pencapaian misalnya juara Asia terlebih dahulu. 

Salah satu langkah yang dapat ditempuh yakni dengan strategi mengikat kontrak para pelatih dan staff berkualitas dari negara-negara eropa dalam jangka waktu yang panjang serta ramaikan slogan "percaya proses". 

Jika langkah tersebut berhasil direalisasikan oleh PSSI dan Menpora dijamin semua insan sepak bola nasioanal seperti suporter, pengamat bahkan kritikus sepak bola sekalipun bakal yakin kalau klub dan Timnas Indonesia bisa berprestasi di kancah Asia bahkan dunia.

 3. Para pengurus yang buta sepakbola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun