Mohon tunggu...
Nasha UJ
Nasha UJ Mohon Tunggu... Penulis - Full-Time Learner

Lulusan MSDM. Mantan Kreatif. Memproses Sustainable Motherhood. Menulis jg di salamnasha.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mari Berpelukan! Berikut Manfaat Kontak Fisik untuk Anak

20 Januari 2023   16:04 Diperbarui: 31 Januari 2023   04:11 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by August de Richelieu in Pexels

Salah satu bentuk kontak fisik yang umum kita lakukan adalah pelukan. Kita bisa memeluk pasangan, teman, anggota keluarga, juga anak untuk mengungkapkan sayang. Berbagai penelitian juga membuktikan bahwa pelukan yang baik dapat meningkatkan hormon oksitosin, yang dapat berdampak positif pada banyak hal. Baik pihak yang dipeluk maupun yang memeluk, keduanya dapat meningkatkan perasaan bahagia, menekan stress dan perasaan khawatir. 

Berdasar fakta itulah, salah seorang warga Amerika, Kevin Zaborney pada 1986 mengusung 21 Januari sebagai National Hugging Day. Hari ini dipilih karena dianggap orang-orang pada level spirit yang rendah setelah cukup lama melewati libur Natal dan belum masuk pada Valentine's Day. Pelukan ini bersifat universal sebagai bentuk dukungan, perhatian, pada seluruh angota keluarga ataupun teman, yang memang mau dipeluk. 

Dalam hubungan orang tua dan anak, pelukan tetap perlu dilakukan orang tua seizin anak, sesuai dengan usia dan keinginan mereka. Pada uia dan konteks tertentu, anak tetap memiliki hak untuk memperbolehkan ataupun menolak. Anak yang biasa menerima kontak fisik sejak dini terbukti mendapat berbagai manfaat baik, diantaranya:

  • Meningkatkan perasaan bahagia

Sentuhan yang baik atau sentuhan positif yang tepat, dapat mendorong tubuh memproduksi hormon serotonin dan oksitosin. Kedua hormon ini berperan dalam membantu proses penyembuhan, mengurangi kecemasan dan rasa kesepian.

  • Menciptakan perasaan aman dan disayangi

Dengan sentuhan kasih sayang, anak bisa merasakan gelombang cinta dari orang disekelilingnya. Ia bisa merasa getaran ketenangan, sehingga ia bisa merasa aman. Perasaan itulah yang akan membantu anak untuk menjadi lebih tenang serta meningkatkan konsentrasi anak. 

  • Meningkatkan kecerdasan anak

Dilansir dari laman exchangefamilycenter.org  anak-anak yang mendapat lebih banyak sentuhan kasih sayang seperti pelukan memiliki otak yang berkembang lebih pesat dibanding anak yang mendapat sedikit sentuhan. Dikatakan bahwa semakin banyak pelukan yang anak dapat, semakin banyak pula otaknya berkembang. Disamping itu, indra peraba adalah indra pertama manusia yang berkembang, stimulasi didapat bayi sejak lahir dari kontak skin to skin, pelukan, hingga kecupan sayang. 

  • Meningkatkan kesehatan jiwa dan raga

Anak yang merasa aman dengan tubuh yang terus didorong memproduksi hormon oksitosin akan mendorong tubuh untuk memproduksi hormon pertumbuhan lainnya, misalkan insulin-1 yang membantu perkembangan tulang, jaringan lain, hingga pertumbuhan saraf. Hal ini berdampak pada pertumbuhan anak yang lebih optimal. Tubuh juga akan lebih kuat melawan penyakit yang mungkin masuk.

Bukan hanya raga, dengan hormon tersebut, anak juga akan tampil lebih percaya diri dan berani melakukan sesuatu. Untuk jangka panjang, interaksi fisik orang tua juga dapat mendukung perkembangan emosional anak. Saat kasus tantrum misalkan, gejolak emosi anak bisa dibantuk dengan pelukan. 

Anak bukan dengan sengaja tantrum atau sengaja merusak hari kita, mereka hanya melampiaskan emosi dengan cara yang belum tepat, disinilah kita sebagai orang tua berperan untuk membantu mereka menghadapi luapan emosi tersebut, mengisyaratkan bahwa kita juga tetap hadir dikondisi yang tidak menyenangkan itu. 

Namun perlu diingat, anak bisa membedakan pelukan agresif yang mengekang mereka atau pelukan menenangkan yang membantu mereka.

  • Memperkuat ikatan batin orang tua dan anak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun