Mohon tunggu...
Salaby Maarif
Salaby Maarif Mohon Tunggu... -

Jualan, Tennis, Menulis dan Silaturahmi

Selanjutnya

Tutup

Money

Ini Memang Bisnis, Tapi..

4 September 2012   05:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:56 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa saat yang lalu, saya memeriksakan mata ke dokter karena merasa pusing dan kabur jika melihat benda. Tidak lupa, saya manfaatkan keikut sertaan saya dalam sebuah jasa asuransi untuk menanggung biaya pemeriksaan tersebut. Karena sakit yang saya derita termasuk dalam claim asuransi tersebut, maka saya terbebas dari seluruh biaya pemeriksaan.

Singkat kata, di dapatlah hasil diagnosa dokter bahwa mata saya minus 2 (dua) kurang lebih pada mata kanan dan kiri. Walhasil saya di haruskan untuk menggunakan kaca mata. Ternyata saya pun masih mendapat fasilitas potongan tertentu untuk sebuah kaca mata dari perusahaan asuransi yang saya ikuti.

Dengan beberapa berkas yang sudah ditangan, saya meluncur ke toko optik. Setelah masuk ke dalamnya, seorang pelayan tampak ramah menyapa saya. Sekilas saya perhatikan, sang pelayan toko melirik satu bendel kertas yang saya pegang. Dengan cekatan kemudian mengarahkan saya untuk duduk di suatu tempat untuk kemudian memeriksa berkas saya.

Tanpa basa basi sang pelayan kemudian menyodorkan beberapa frame yang  kira-kira cocok untuk saya. Hingga saya merasa tertarik untuk menggunakan frame kaca mata produk tertentu. Namun, ada sedikit kejanggalan yang saya rasakan. Kejanggalan itu adalah sejak awal menyapa hingga saya menentukan sebuah produk, seolah-olah fasilitas yang seharusnya saya dapatkan dari jasa asuransi tidak pernah di gubris sedikitpun.

Tiba saatnya untuk mengetahui jumlah tagihan, sang pelayan dengan gesitnya menyampaikan bahwa frame tersebut harganya sekian-sekian kemudian setelah di kurangi ini itu dan diskon ini itu muncullah angka kurang lebih satu juta rupiah. Terus terang saya agak kaget dengan jumlah segitu, karena diluar estimasi saya sebelumnya, bahkan saya sudah dua kali beli kacamata tanpa menggunakan jasa asuransi total tagihannya tidak sebesar itu.

Naluri marketing saya pun muncul, saya tidak begitu saja mengiyakan sang pelayan. Dengan iseng saya bertanya :"kalo yang paketan dari asuransi ini ada ga?". Dan terus terang dengan pertanyaan saya itu, raut muka sang pelayan toko menjadi berubah, dan seperti sangat berat ia menjawab ; "mau pake yang paketan? ada mas". Sejak saat itu keramahan sang pelayan tidak lagi muncul, bahkan dia meninggalkan saya dengan tanpa alasan. Padahal jika dipikir-pikir, saya kan sudah tertarik dengan produk yang saya pilih sebelumnya? cuma saya iseng tanya, daripada apa yang ada dibenak tidak tersampaikan.

Saya duduk sendiri agak lama, tau sendiri kan gimana rasanya dicuekin? karena dongkol saya akhirnya membatalkan apa yang sudah saya pesan. Saya sangat paham sepenuhnya jika saya ambil yang paketan, maka profit yang akan diperoleh sangat kecil jika dibanding dengan yang non paketan. Bisa jadi juga sang pelayan akan mendapatkan sekian persen dari keuntungan yang diperoleh, tapi dengan cara pelayanan seperti itu tentu bagi konsumen yang  mendetil apalagi yang usil pasti akan kecewa.

Taking profit dengan cara menggunakan celah asimetri informasi hanya akan membawa kepada banyaknya keuntungan dengan tempo yang sesaat. Namun, jika konsumen di berikan gambaran produk/product knowledge dengan sempurna niscaya akan mendatangkan profit yang lebih langgeng karena kepuasan dari konsumen. Dengan kepuasan tersebut, sangatlah mungkin ia akan membeli lagi ditempat tersebut. Lebih-lebih ia akan merekomendasikan kepada kawan-kawanya untuk menggunakan produk dari toko tersebut.

Dalam senggang waktu menunggu kembalinya sang pelayan, pikiran saya menerawang mengalami semacam flashback. Dalam bayangan saya tergambar ketika saya datang kemudian duduk dan dilayani oleh pelayan. Kemudian pelayan itu berkata : "Oh, masnya menggunakan fasilitas asuransi ya? kalo untuk itu ada paketnya dan gratis. Tapi yang paketan ada kelemahanya, variasi model framenya sangat terbatas, apalagi dengan postur muka seperti mas saya rasa tidak cocok. Menurut saya mas-nya lebih cocok pake produk-produk yang ini, tapi ya itu mas, ono rupo ono rego (harga menyesuaikan dengan kualitasnya)?" Dan saya pasti memutuskan untuk mengambil produk yang saya pilih semula.

"Gimana mas, jadi ga?", sang pelayan mengagetkanku dalam lamunan. Tentu jawab saya adalah, "maaf ya, ga jadi aja mungkin lain waktu, saya keburu ditunggu orang" dan jawaban itu membuat saya puas.

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun