Mohon tunggu...
sakila anggi kusuma
sakila anggi kusuma Mohon Tunggu... -

hidup adalah tantang buat hidupmu menjadi menantang

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Hidupku Sulit?

3 Desember 2015   15:06 Diperbarui: 3 Desember 2015   15:06 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="ilustrasi (dok.ja.ink361)"][/caption]

Aku merasa hidupku sulit. Aku selalu merasa aku yang paling menderita. Ketika aku melihat hidup teman temanku enak, aku selalu merasa iri dengan keadaan mereka. Mereka menjalini hidupnya dengan bahagia. Sedangkan aku?


Suatu hari aku melihat anak kecil sedang mengais-ngais ditempat sampah. Aku terus memperhatikannya, memperhatikan setiap gerak geriknya. Dia sedang memasukan sesuatu di tas kreseknya. Kemudian dia pergi dari tempat sampah itu. Aku mengikutinya, seperti ada yang menarikku untuk mengikutinya.


Aku terus mengikuti langkahnya. Aku melewati perkampungan yang sangat kumuh. Semua orang yang ada disitu menatapku, aku merasa tidak nyaman. Perkampungan yang sangat kumuh, bau yang menyengat karena disini banyak sekali sampah , ini seperti tempat penampungan sampah yang dibuat perkampungan.


Aku tertegun, melihat anak kecil yang aku ikuti memasuki gubuk yang sangat tidak layak dihuni. Gubuk tersebut dibuat dari kardus. Gubuk itu tidak ada jendelanya sama sekali, sanya terdapat satu pintu untuk akses masuk dan keluar. Bahkan kubuk itu hamper roboh.


Dari pintu gubuk itu aku melihat anak kecil itu tinggal dengan seorang anak yang lebih kecil darinya , mungkin itu adiknya. Anak kecil itu duduk dengan adiknya kemudian mengeluarkan sesuatu dari kantong kresek yang dibawanya tadi. Betapa terkejutnya aku meelihat apa yang dikeluarkannya, sisa-sisa makanan .


Anak kecil itu memakan sisa makanan itu dengan adiknya. Mereka terlihat begitu senang. “ kak, terima kasih makanannya, ini sangat enak.” Kata adiknya, yang sanya dibalas dengan senyuman. Mereka memakan makanan sisa itu dengan lahap. Seperti makanan itu makanan yang sangat enak yang pernah mereka makan.


Menangis dan menangis yang aku lakukan, melihat mereka makan makanan sisa dan itu dari tempat sampah. Aku termenung, hidupmereka lebih susah dari ku , mereka hidup dengan kekurangan tapi mereka masih bias menjalaninya tanpa mengeluh. Sedangkan aku?


Hidup tak seindah yang kita inginkan, jangan menganggap hidupmu paling susah dari yang lainnya. Yang kita anggap hidup kita sangat susah ada orang yang lebih susah dari kita. Bila kita menganggap hidup kita paling enak dari orang lain, tapi masih ada orang yang hidupnya lebih enak dari kita.
Jadi hargai hidupmu. Kita hidup hanya satu kali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun