Mohon tunggu...
saikhunal azhar
saikhunal azhar Mohon Tunggu... Penulis - lets's easy going

Menulis untuk merekam peristiwa dan berbagi untuk sesama.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mewujudkan Net Zero Emissions melalui Culture Approach

17 Oktober 2021   16:49 Diperbarui: 17 Oktober 2021   16:58 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Namun rasanya tidak banyak yang bisa mengambil pelajaran, bagaimana semua itu bisa diwujudkan oleh masyarakat desa Penglipuran.

Ketika desa-desa yang lain di Indoensia berlomba untuk mengikuti gaya hidup masyarakat urban. Mulai dari lanscape tata ruang desa hingga gaya arsitektur rumah penduduk yang disulap dengan gaya minimalis ala kota-kota besar. 

Masyarakat desa Penglipuran justru memperthankan keaslian semua itu. lanscape tata ruang desa tetap dipertahankan sesuai aslinya secara turun temurun. 

Gaya arsitektur rumah penduduk pun demikian, masih mengikuti gaya arsitektur adat peninggalan nenek moyang mereka. 

Begitu juga dengan hutan bambu yang dibiarkan berkembang, sementara di desa-desa lain habis ditebang untuk perluasan lahan. Ternyata dibalik semua itu ada maksud tersebunyi yang justru memiliki keunggulan di masa kini.

Hutan bambu ternyata memiliki manfaat yang sangat bagus sekali untuk menyerap karbon yang bertebaran di udara. 

Bahkan menurut penelitian tanaman bambu jauh lebih baik dibanding tanaman lainnya dalam hal penyerapan emisi karbon ini. Karena fotosintesis bambu memiliki sistem C4 yang jauh lebih efektif. Berbeda dengan tanaman lain yang hanya memiliki sistem fotosintesis C3. 

Demikian pula dengan lanscape dan tata ruang pedesaan yang dibiarkan asli dengan konsep tri mandala, tidak terpengaruh dengan gaya arsitektur kota modern. Semua itu karena mereka menjunjung tinggi budaya dan adat istiadat yang diwariskan oleh nenek moyang mereka. 

Kepatuhan pada adat istiadat lokal  dan budaya setempat ternyata mampu mengantarkan desa Penglipuran sebagai desa terbersih di dunia saat ini. Komitmen penduduk untuk menjaga peraturan adat dan budaya lokal menjadi kunci atas semua ini. 

Hal ini saya kira merupakan good practice yang bisa dijadikan sebagai model dalam upaya mewujudkan net zero emissions di Indonesia. 

Artinya, desa-desa lain bisa mengadopsi sistem dan nilai budaya yang dikembangkan oleh masyarakat desa Penglipuran untuk diadopsi di desa-desa lain di Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun