Mohon tunggu...
Saihur Roif
Saihur Roif Mohon Tunggu... Penulis - Pendidik

Penulis Mojokerto

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peran Guru Menuju Visi Indonesia 2045

5 Juli 2022   14:46 Diperbarui: 5 Juli 2022   18:24 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peran guru menjadi bagian yang sangat penting untuk pencapaian hasil terbaik pendidikan. Berkat bimbingan guru, seseorang menemukan karier dan kesuksesan sesuai profesi masing-masing. Namun, dengan perkembangan kondisi dan teknologi yang sangat cepat dan menarik akankah  menggeser peran guru karena pelajar banyak mengembangkan minat dan potensi diri melalui media teknologi dan internet.

Kecanggihan teknologi internet berupaya melayani yang terbaik dengan meningkatkan kualitas terbaiknya setiap saat. Nyatanya, memang saat ini para pelajar ataupun hampir semua orang yang paham teknologi memanfaatkan internet dan aplikasi di dalamnya untuk memenuhi semua kebutuhan dan keingintahuannya. Apakah ini berarti peran guru akan tergeser dan tergantikan dengan perkembangan teknologi?

Diawali Masa Pandemi

Sejak diedarkannya kebijakan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Desease 2019 (Covid -19), belajar di rumah, bekerja di rumah, dan beribadah di rumah serta meliburkan pembelajaran di sekolah menjadikan kondisi pembelajaran seolah tidak normal. Dikatakan tidak normal karena tidak bisa belajar seperti biasanya; ada guru, siswa, media belajar, tempat belajar dan lingkungan yang mendukung. Sedangkan selama pandemi covid-19, siswa harus belajar di rumah, guru harus mengajar dari rumah secara daring. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai disiplin, sosial, akhlak yang dipantau oleh guru seolah kehilangan sebagian maknanya. Sekolah yang tidak dipergunakan sebagai tempat belajar serasa kehilangan ruhnya.

Proses pembelajaran dengan menggunakan teknologi sesungguhnya menjadi berkah dan masalah tersendiri. Berkahnya adalah guru sedikit banyak menambah kemampuan dan kreativitasnya dalam pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran sehingga harus mengikuti perkembangan agar mampu menggunakan teknologi untuk pembelajaran. Bagi siswa, pembelajaran secara daring juga dapat melatih tanggung jawab untuk tetap belajar sesuai dengan instruksi yang diberikan guru. Dengan pembelajaran via media daring juga memungkinkan siswa untuk mempelajari dan mengulang materi yang sekiranya belum jelas dan dibaca untuk lebih dipahami.

Permasalahan yang muncul dalam pembelajaran daring adalah guru tidak mudah mengukur perkembangan peserta didik. Pertemuan pembelajaran tatap muka dan menggunakan media daring tentu akan berdampak tidak sama dan akan lebih mudah dikontrol ketika bertatap muka secara langsung. Guru juga tidak dapat mengetahui apa saja aktivitas yang dilakukan para siswa ketika mereka menggunakan gawai sebagai alat untuk belajar dan menyelesaikan tugas yang diberikan para  guru. Apakah mereka sudah menyelesaikan tugas dan menggunakan gawai mereka secara bijak ataukah mereka menggunakan gawai untuk bermain game dan mengabaikan belajar.

Kini ketika kondisi sudah mulai normal dan proses pembelajaran sudah mulai normal kembali,  bagaimana peran guru di era perkembangan teknologi? Peranan guru dalam pembelajaran adalah mendidik, membimbing, mengajar, menilai, melatih, dan mengevaluasi peserta didik. Sebagai pembimbing dan pelatih guru  harus dapat menyampaikan dan mengembangkan potensi siswa. Sebagai motivator guru harus mampu meningkatkan peranan dan potensi bakat siswa. Dengan begitu seorang guru menemukan peran dan jati dirinya.

Dominasi Teknologi dan Globalisasi

Di era sekarang, di tengah perkembangan teknologi yang menjadi bagian tak terpisahkan kehidupan siswa, guru juga harus mampu memahami dan mengikuti perkembangannya. Karena itu, guru juga dituntut mampu mengikuti perkembangan teknologi sehingga sedikit banyak suasana yang dihadapi siswa mampu ditangkap oleh guru. Dengan memahami peranan teknologi dalam pendidikan, guru mampu memahami kondisi siswa. Sebaliknya, apabila guru tidak mengikuti perkembangan teknologi yang menjadi bagian kehidupan siswa, maka guru harus siap untuk menjadi sosok asing yang kurang nyambung dengan apa yang ada dalam pikiran dan kemauan belajar siswa.

Saat ini, kehidupan kita berada di tengah kecerdasan teknologi informasi, bahkan apa yang dicari oleh siswa dan semua orang sudah ada jawaban yang disediakan oleh mesin pencari informasi di internet. Hampir semua istilah yang lazim digunakan akan menemukan jawabannya di mesin pencarian. Artinya, secara pengetahuan, sudah begitu banyak informasi dapat digali oleh siswa dalam internet.

Digitalisasi Pendidikan Menuju Visi Indonesia 2045

Menguatnya perkembangan  teknologi informasi juga akan sangat memengaruhi peran profesi pekerjaan di masa depan. Banyak tenaga kerja manusia akan diganti dengan mesin robotika. Jenis pekerjaan baru juga akan tercipta dengan menggandeng kebutuhan dan kecanggihan internet dan teknologi. Dalam semua lini kehidupan mulai dari pengerjaan sawah di desa ataupun fabrikasi di industri akan menemukan pembaruannya dan akan mengurangi tenaga manusia dan lebih banyak mesin. Di sisi lain, peluang usaha dan pekerjaan yang bergantung pada kebutuhan teknologi informasi dengan dukungan aplikasi dan jejaring akan semakin meningkat.

Dengan adanya banyak jenis pekerjaan baru juga menawarkan peluang bahwa karier seseorang nantinya bukan ditentukan dari lembaga maupun perusahaan tetapi akan ditentukan oleh dirinya sendiri. Jenis pekerja juga tidak menuntut hanya di satu tempat tetapi bisa dikerjakan di tempat lain yang tidak mengikat. Kemampuan mengolah berkaitan dengan mesin digitalisasi dan otomatisasi.

Oleh karena itu, pendidikan harus menyiapkan diri untuk menyambut perubahan masa depan yang tak bisa dielakkan. Penyiapan pribadi yang handal dan selalu siap berubah dengan tantangan perubahan zaman harus mampu disiapkan. Pembelajaran yang berkutat teoretis dan hafalan harus mulai berubah haluan menjadi siap mengikuti percepatan teknologi dan segala hitungannya. Sehingga siswa yang sudah belajar dan membekali diri  dengan ilmu dan keterampilan adaptasi dengan kemajuan teknologi informasi akan siap menjadi generasi terbaik yang siap terlibat proses globalisasi semua lini.

Visi Indonesia 2045 adalah sebuah harapan yang dirancang dengan baik untuk menyiapkan usia 100 tahun Kemerdekaan Indonesia. Visi ini disusun oleh pemerintah Indonesia melalui Bapenas RI. Tema besarnya adalah Indonesia 2045 Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur. Salah satu arah reformasi birokrasi dan kelembagaan 2045 adalah SDM aparatur sipil negara yang berpikir kreatif, sistemik, eviden based, berwawasan global, inklusif, serta mampu mengelola perubahan.

Lalu, bagaimana peran guru dalam pendidikan? Dalam istilah jawa disebutkan guru adalah yang digugu dan ditiru, apa yang disampaikan oleh guru didengar siswa dan apa yang dilakukan ditirukan oleh siswa. Sekilas ketika guru mampu menjadi sosok panutan yang dapat menggunakan keunggulan potensi teknologi dan potensi sikap-sikap terbaiknya. Tak hanya dalam sikap keteladanan tetapi juga mampu memotivasi dan mau terlibat baik dalam proses globalisasi dengan meng-update perkembangan teknologi.

Dengan menjadi sosok yang membimbing dan mengarahkan, serta mampu mengikuti perkembangan zaman, maka peran guru akan tetap menjadi sosok yang kehadirannya ditunggu. Keahlian dan keilmuannya bisa diwariskan kepada siswa. Para siswa mudah belajar dan mendapat pengetahuan dari berbagai media. Lebih dari itu, bimbingan dan teladan kebaikan dari guru akan tetap dinanti untuk mampu mendampingi dan menyemangati para siswa menuju cita-cita besar Indonesia.

                                                                                   

Catatan: Tulisan ini juga dimuat di Majalah Media Pendidikan Jawa Timur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun