Mohon tunggu...
Said Iqbal
Said Iqbal Mohon Tunggu... -

Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Sekretaris Jenderal Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS)

Selanjutnya

Tutup

Money

Tuntut Upah Layak, Buruh di Daerah-daerah Bergerak!

6 November 2015   05:49 Diperbarui: 6 November 2015   05:57 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Menaker sudah keblinger. Hanya demi mempertahankan jabatannya, ia memilih untuk tunduk pada "kerakusan pengusaha hitam."

Sekali lagi, jargon bahwa formula baru kenaikan upah ini memberikan kepastian adalah pembodohan. Jargon seperti ini memang "menina bobokan" sebagian kecil kalangan yang tidak pernah merasakan pedihnya ditengah bulan kehabisan uang untuk membeli susu anaknya, berhutang untuk sekedar membayar biaya pendidikan, diusir oleh pemilik kontrakan karena akhir bulan tidak bisa membayar, secara tiba-tiba di PHK karena status pekerja kontrak/outsourcing.

Sebaliknya, kebijakan ini menyakitkan kaum buruh, yang di tengah bulan selalu kahabisan gaji akibat kebijakan upah murah selama ini. Kebijakan ini dibuat hanya untuk "menyenangkan hati" pengusaha hitam dan Apindo, yang melalui Sofyan Wanandi sejak sepuluh tahun lalu menyuarakan upah murah.

Atas dasar, buruh menolak formula baru kenaikan upah minimum yang hanya mendasarkan pada inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Tuntutan kita sederhana, cabut PP No. 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, dan naikkan upah minimum 2016 dalam kisaran Rp 500 ribu. Baru selanjutnya dibangun dialog Tripartit untuk merumuskan upah layak dan meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja.

Jika itu tidak dilakukan, buruh akan melakukan mogok nasional. Tihak hanya sehari dua hari. Kali ini, buruh akan melakukan pemogokan dalam seminggu. Melibatkan 5 juta buruh di 20 provinsi dan 200 Kabupaten/Kota, di seluruh Indonesia.

Saya kira, ancaman untuk melakukan mogok nasional bukan sekedar gertak sambal. Terbukti, secara bergelombang, puluhan ribu buruh di berbagai daerah terus melakukan aksi. Itu terjadi di Serang, Tangerang, Bogor, Purwakarta, Cirebon, Aceh, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur, dsb.

Bersama-sama dengan mahasiswa, pada tanggal 10 – 11 November 2015, puluhan ribu buruh se-Jabotabek akan kembali melakukan aksi di Istana Presiden untuk menyuarakan perlawanan atas kebijakan kapitalis dan liberal pemerintahan Jokowi-JK. Dan jika masih tidak didengar, buruh telah sangat siap untuk mogok nasional (*)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun