Mohon tunggu...
Said Iskandar
Said Iskandar Mohon Tunggu... -

Tolak Premanisme

Selanjutnya

Tutup

Politik

Johan Teterissa Hanya Tumbal tapi Divonis Seumur Hidup

17 Juli 2014   14:53 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:05 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Johan Teterissa atau yang biasa dipanggil Yoyo terpaksa harus meringkuk seumur hidup dalam penjara setelah Ketua Majelis Hakim PN Ambon Ari Widodo menjatuhkan vonis untuknya (Kamis 3/4/2008).Vonis hakim ini lebih berat dari tuntutan jaksa Junet Pattiasina yang menuntut hukuman 15 tahun penjara.Dalam pembacaan vonis, hakim menilai mantan Kepala SD Negeri 1 Aboru itu sebagai dalang kasus pengibaran bendera separatis Republik Maluku Selatan (RMS) dalam acara tarian Cakalele di Lapangan Merdeka, Ambon, saat peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) tanggal 29 Juni 2007 yang dihadiri Presiden SBY.

Benarkah Johan Teterissa sebagai dalang pengibaran bendera RMS ?Dalam sebuah tayangan di situs Youtube, Presiden RMS di Belanda, John Wattilete tampak tergagap saat mendengar pertanyaan wartawan Radio Nederland.“Puluhan orang pro gerakan RMS di Indonesia ditangkap, sementara para aktifis RMS di Belanda bisa hidup tenang.Apakah RMS di Belanda merasa bertanggung jawab?” demikian pertanyaan Radio Nederland.Meski John Wattilete mengaku bertanggung jawab atas nasib puluhan orang pro RMS itu, namun sampai sekarang tidak ada sedikitpun bantuan moril maupun materiel dari RMS di Belanda, khususnya dari sang presiden keturunan indo Belanda itu.

Jika Johan Teterissa merupakan dalang kasus pengibaran bendera RMS pada peringatan Harganas 2007, tentunya wartawan Radio Nederland tidak akan meminta pertanggungjawaban John Wattilete maupun para anggota RMS lainnya di Belanda.Bahkan secara tegas, Radio Nederland menyatakan, anggota RMS di Belanda bisa hidup tenang meskipun puluhan orang pro gerakan RMS di Indonesia ditangkap.Johan Teterissa mungkin lebih tepat dikatakan sebagai tumbal ambisiusme John Wattilete yang ingin menunjukkan kepada dunia bahwa RMS masih eksis, padahal nol besar.

Ambisiusme John Wattilete tidak berhenti sampai di situ meski puluhan orang Maluku sudah masuk penjara akibat ulahnya. Mungkin jumlah puluhan orang belum cukup untuk dijadikan tumbal dalam mendongkrak reputasinya di Belanda, karena dia bersikeras untuk menggelar seminar bertajuk “Beta Maluku Mau Maju” di Ambon pada bulan Agustus besok.Apabila seminar ini jadi digelar, pasti akan dibubarkan oleh aparat keamanan dan tentunya para panitia maupun peserta seminar bakal masuk bui lagi menyusul Johan Teterissa.Lalu bagaimana dengan sang Presiden RMS di Belanda ?Hanya goyang-goyang kaki saja kah ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun