Mohon tunggu...
sahrul said
sahrul said Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA

Saya menyukai hal hal baru dan menantang, sy seorang guru dan tourist guide, hobby saya adalah traveling dan berkolaborasi dengan banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru dan Pembelajaran Inovatif

18 September 2022   07:56 Diperbarui: 18 September 2022   07:57 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Rendahnya mutu hasil belajar siswa di sekolah menjadi hal yang sangat memprihatinkan bagi dunia pendidikan akhir-akhir ini. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti loss learning yang menjadi dampak paling nyata dari pandemi covid-19 dua tahun terakhir ini. 

Kesulitan belajar siswa, motivasi belajar yang rendah, minat belajar yang makin menurun, kemampuan literasi dan numerasi siswa yang kian menyusut, relasi antara guru dengan siswa yang belum terbangun dengan baik, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran oleh guru masih sangat kurang, serta penerapan materi HOTS yang belum maksimal. 

Adapun perihal pengaruh lingkungan sekolah dan masyarakat yang tidak mendukung kenyamanan siswa dalam belajar adalah hal lain yang juga menjadi sebab makin menurunnya mutu belajar siswa saat ini. 

Sekolah seharusnya bisa lebih jeli dan gesit mengambil peran dalam membentuk dirinya sebagai lingkungan yang nyaman, aman, dan tentu saja menyenangkan untuk dijadikan tempat belajar bagi siswa, sehingga dapat menstimulus setiap individu yang berada di dalam lingkungan tersebut.

Dari uraian masalah di atas, kita dapat memahami bahwa guru memiliki peran  penting dalam menuntaskan masalah pembelajaran tersebut, karena mereka terlibat secara langsung dalam memfasilitasi dan mengembangkan kemampuan siswa di lingkungan sekolah, baik di dalam maupun di luar ruang kelas. 

Guru memegang peran penting yang sangat strategis dalam upaya peningkatan mutu hasil belajar siswa. Olehnya itu, guru dituntut untuk dapat meramu dan meracik model-model pembelajaran inovatif yang tepat  untuk mem-boost up mutu hasil belajar siswa di sekolah dengan maksimal. 

Dalam upaya memenuhi kebutuhan belajar siswa, guru idealnya dapat mengenali karakterisitik siswa secara komprehensif, baik dari gaya belajar, kesiapan belajar, atau pun profil belajar siswa sehingga dibutuhkan asesmen diagnostik untuk dapat memaksimalkan proses pembelajaran yang berpihak kepada siswa. 

Hal ini tentunya membutuhkan kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai pihak dengan memaksimalkan asset yang dimiliki sekolah terutama guru-guru didalamnya, sesuai dengan teori dari David Copperider  dalam bukunya "Inquiry Apresiative" yang menekankan bahwa, "ketika kita ingin mengembangkan sebuah komunitas maka kita harus berangkat dari kekuatan komunitas tersebut bukan dari kelemahan atau masalahnya".

Ketika guru mampu mengolah kedalaman proses pembelajaran di kelas-kelas maka secara bersamaan akan memperkaya pengetahuan siswa, demikian juga dengan pemanfaatan teknologi yang massif yang dipadukan dengan penyajian materi HOTS maka akan menciptakan suasana pembelajaran yang memiliki atmosfir pengetahuan yang menantang sekaligus menyenangkan karena sesuai dengan laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. 

Pengaplikasian kemampuan berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kooperatif dalam pembelajaran juga akan memberikan pengalaman yang cukup luar biasa bagi siswa karena guru tentu akan mengaitkan pelajaran kepada hal-hal yang autentik yang sesuai dengan kehidupan nyata yang terjadi di lingkungan masyarakat.

Pemahaman guru dalam mengimplementasikan kurikulum juga sangat penting sehingga memiliki tujuan yang jelas dalam mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa sesuai dengan disiplin ilmunya, kemampuan dalam memanage kelas dan membangun budaya disiplin positif akan memperkuat karakter siswa sebagai penuntut ilmu yang militan. 

Guru juga diharapkan mampu menjalin komunikasi asertif kepada orang tua siswa sehingga dapat memaksimalkan setiap potensi siswa karena dukungan dari keluarga, sekolah, dan masyarakat sekitar. 

Refleksi pembelajaran yang dilakukan secara konsisten di setiap akhir proses pembelajaran oleh guru akan semakin menyempurnakan kegiatan pembelajaran dan memaksimalkan kembali mutu hasil belajar siswa secara signifikan tanpa membebani siswa dalam proses pemaksimalannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun