Kencan, Siapa yang harusnya Bayar?
Hubungan asmara memang selalu menjadi topik yang hangat untuk diangkat. Entah itu sekedar pendekatan, pacaran, pernikahan atau bahkan hubungan terlarang seperti perselingkuhan selalu menarik untuk dibahas.
Untuk hubungan yang terakhir tentu saja tidak diharapkan terjadi ya. Dengan atau tanpa ikatan, segala sesuatu yang berkaitan dengan romansa selalu mengandung banyak unsur yang seru untuk diikuti.
Ekspektasi dari progress suatu hubungan biasanya akhir yang bahagia yakni pernikahan. Namun, menuju titik ini akan melewati banyak hal terlebih dahulu.
Seiring berjalannya waktu akan tercipta kecocokan hingga rasa nyaman yang akan membuat kedua belah pihak saling membutuhkan hingga akhirnya menikah. Proses untuk sampai di sinilah yang akan susah. Maka dibutuhkan waktu pengenalan yang sering disebut dengan masa penjajakan atau pacaran.
Masa pacaran ini yang seharusnya dimanfaatkan untuk saling mengenal lebih dekat. Pertemuan-pertemuan semasa pacaran harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mengenal pasangan.
Pertemuan atau yang sering disebut kencan ini tidak boleh hanya berakhir begitu saja tanpa ada hasil yang jelas. Tidak hanya bersenang-senang saja, berjalan berdua tanpa ada hasil yang jelas. Sehingga waktu dan materi yang dikorbankan tak berakhir nihil.
Berbicara mengenai pertemuan dan kencan, tentu saja tak hanya menghabiskan waktu. Ada materi juga yang dikorbankan di sana. Terlebih bagi mereka yang di kota besar, gaya pacaranpun akan lebih mewah. Mall, restoran dan bioskop hingga travelling akan menguras dompet. Kencan seperti ini sudah tentu akan membuat kewalahan, apalagi jika sering dilakukan.
Laki-laki yang mengambil peran sebagai penganyom normalnya akan mengambil peran sebagai payer yang siap memenuhi seluruh kebutuhan kekasihnya. Memang tidak ada masalah jika perempuan hanya ikut dan menikmati saja, sah-sah saja apalagi jika keuangan si laki-laki mapan dan berlebih, tentu hal yang lumrah. Akan tetapi, apakah ini  hubungan yang sehat?
Wajarkah laki-laki membayar semua kebutuhan pacarnya? Bagaimana pula jika perempuan yang membayar? Apakah salah? Tipe kencan  Berikut mungkin mampu menjelaskannya: