Menariknya lagi dari segi kostum Umpiredan Service judge yang biasanya melambangkan kain tradisional tanah air sudah pasti terlihat menarik. Akses hiburan dan makanan di sepanjang Istora juga dijanjikan bervariasi dan mampu memanjakan pengunjung. Sehingga turnamen ini bukan saja hanya olahraga semata namun menjadi hiburan pula bagi yang datang.
Membaca Peta Kekuatan menuju Olimpiade
Tidak bisa dipungkiri, tahun demi tahun peta kekuatan bulutangkis semakin merata saja dan perlahan tapi pasti mulai menyentuh negara-negara yang dulu bahkan tidak dikenal di dunia bulutangkis. Jika beberapa tahun silam Kita masih bercokol pada negeri Tiongkok sebagai pusat kekuatan, maka tahun ini telah berbeda. Spanyol memiliki Carolina Marin yang kini memimpin di tunggal puteri. Denmark memiliki banyak sekali pemain top yang siap menjadi ancaman bagi pemain-pemain Asia termasuk tanah air, lalu ada ganda puteri Belanda Selena Piek/Eefje Muskens, Inggris dengan Duo Adcock dan Rajiv Ousep dan masih banyak lagi ditambah atlet-atlet top dari Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, India hingga Indonesia.
Fenomena dengan semakin meratanya peta kekuatan, maka siapa yang akan menjadi juara akan sulit diprediksi terlebih di tunggal putera dengan absennya juara bertahan, Kento Momota. Dan Chen Long yang walkover. Terlebih Indonesia Open bersama Australia Open menjadi dua rangkaian penutup bagi atlet untuk mengumpulkan poin demi meraih tiket ke olimpiade Rio tahun depan. Dipastikan akan terjadi duel mati-matian di Istora tahun ini.
Lalu siapa yang akan menjadi juara tahun ini? Kita nantikan saja babak final yang akan diselenggarakan Minggu (5/6/2016) di Istora Senayan. Bagi anda yang tidak bisa hadir langsung, bisa menyaksikan turnamen bergengsi ini di Trans7 live atau bahkan bisa streaming di djarumbadminton.com dan opsional lain melalui Youtube di kanal Djarumbadminton. Selamat menyaksikan!
*image 1:tribunnews.com
